Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,94 poin (0,94 persen) menjadi 845,70.
"Indeks BEI melemah tipis di tengah kekhawatiran investor terhadap harga komoditas minyak mentah dunia yang kembali mengalami koreksi," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu.
Kendati demikian, menurut dia, tekanan indeks BEI masih relatif terbatas setelah adanya optimisme investor terhadap perekonomian domestik, menyusul akan dikeluarkannya kembali paket kebijakan menjadi sentimen positif sehingga menahan tekanan lebih dalam.
Paket Kebijakan Ekonomi XII rencananya diluncurkan setelah rombongan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Eropa.
"Koreksi yang terjadi saat ini dapat dijadikan momentum bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham," katanya.
Ia menambahkan, investor asing yang kembali melakukan aksi beli menambah sentimen positif bagi pasar saham domestik sehingga indeks BEI tidak tertekan lebih dalam.
Dalam data BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan beli bersih asebesar Rp194,09 miliar pada hari ini.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan, sentimen positif yang beredar di dalam negeri memberikan momentum bagi pelaku pasar saham untuk melakukan pembelian kembali terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis dua secara selektif.
"Dalam jangka pendek, indeks BEI masih berada dalam tren penguatan dan berpotensi menyentuh level 4.925 poin," katanya.
Sementara itu, frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 312.595 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,39 miliar lembar saham senilai Rp6,68 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 199,90 poin (0,93 persen) ke level 21.236,31, indeks Nikkei naik 32,10 poin (0,19 persen) ke level 16.906,54 dan Straits Times menguat 1,18 poin (0,04 persen) ke posisi 2.952,99.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016