Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup menguat sebesar 31,57 poin seiring dengan investor lokal yang aktif melakukan aksi beli.

IHSG BEI ditutup naik 31,57 poin atau 0,65 persen menjadi 4.845,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 4,46 poin (0,53 persen) menjadi 835,29.

"IHSG bergerak melawan arus bursa saham di kawasan Asia yang berada di area negatif," kata Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, aksi beli terhadap saham-saham perbankan setelah mengalami koreksi, membuat sektor keuangan memimpin penguatan bagi IHSG. Investor lokal lebih mendominasi melakukan aksi beli sementara investor asing melanjutkan aksi jual bersih sebesar Rp365,96 miliar.

Selain itu, lanjut dia, penguatan saham HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga mampu mendorong IHSG lebih kuat, hal itu dikarenakan bobot pada indeks BEI cukup besar. Rencana perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) dengan ratio 1:25 membuat investor antusias.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa secara teknikal meningkatnya IHSG pada Rabu ini (27/4), memberikan sinyal untuk kembali naik menuju ke level 4.881 poin.

Potensi kenaikan itu, lanjut dia, juga diiringi oleh kembali meningkatnya harga komoditas minyak dunia. Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI crude pada Rabu sore ini menguat 1,88 persen menjadi 44,87 dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah jenis brent crude di posisi 46,73 dolar AS, menguat 2,16 persen.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 296.213 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,76 miliar lembar saham senilai Rp6,16 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 51,24 poin (0,24 persen) ke level 21.356,03, indeks Nikkei turun 62,79 poin (0,36 persen) ke level 17.290,49, dan Straits Times melemah 19,94 poin (0,69 persen) ke posisi 2.874,72.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016