Jakarta (ANTARA News) - Bendera setengah tiang kembali berkibar di Kompleks Parlemen di Senayan Jakarta, Kamis, menyusul meninggalnya anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Provinsi Banten, H. Sagap Usman (72), setelah terkena serangan jantung saat bertindak selaku narasumber Seminar Pemekaran Kota Serang di Serang, Banten. Sagap Usman sempat dilarikan ke RS Kencana Serang, Banten, namun menghembuskan napas terakhir sekira pukul 12.00 WIB. Ia tercatat menjadi anggota alat kelengkapan DPD periode 2004-2009, menjadi anggota DPD setelah menempati peringkat keempat dengan perolehan suara 229.776 (5,73 persen). Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota Panitia Ad Hoc (PAH) I DPD, anggota Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD, serta anggota Kelompok DPD di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Sukaman V Nomor 31 RT 10/RW 05 Sukasari, Tangerang-Banten, dan dikebumikan hari Kamis (15/3) di TPU Pakulonan Gading Serpong, Tangerang-Banten, Kamis. Haji Sagap, demikian panggilan pria kelahiran Tangerang, 18 Agustus 1935, beristrikan Hj. Hilmi dan dianugerahi lima anak, yaitu Dewi Hati, Ade Hilman, Wita Juwita Hati, Lili Jelita Hati, dan Cahya Hati. Semasa hidup, ia menyelesaikan SD dan SMP di Tangerang, SMA di Jakarta, sedangkan pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1967-1969) di Jakarta. Pewiraswasta yang bersemboyan "kaki jadi kepala, kepala jadi kaki" itu pernah mengemukakan, hak-hak rakyat sebagai pemilik negeri harus dibela. Tantangan anggota DPD adalah mewujudkan harapan rakyat itu kendati fungsi, tugas, dan wewenang DPD masih terbatas. "Jadi, kemampuan personal anggota DPD sangat penting menyiasatinya," katanya dalam satu kesempatan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007