Jakarta (ANTARA News) - Terganggunya pasokan batubara dan gas akibat cuaca buruk belakangan ini, memaksa PT PLN (Persero) menggerakkan sejumlah pembangkitnya dengan bahan bakar minyak (BBM), yang pada tahun ini diperkirakan menghabiskan 8,5 juta kiloliter. PLN yang sebelumnya memperkirakan pemakaian BBM hanya 7,5 juta kiloliter, meralat prediksinya menjadi 8,5 juta liter setelah pasokan batubara untuk sejumlah pembangkit terutama PLTU Tanjung Jati (2x660 MW) dan PLTU Cilacap (2x300 MW), terhambat karena cuaca buruk. Pada PLTGU Cilegon (740 MW) pasokan gas juga belum maksimal sehingga daya listrik yang dikeluarkan juga tidak optimal, katanya. "Akibatnya, PLN terpaksa harus membakar lebih banyak lagi BBM," katanya. Jika diasumsikan harga BBM Rp5.000 per liter, maka PLN membutuhkan tambahan dana hingga Rp5 triliun untuk pengadaan tambahan satu juta kiloliter BBM tersebut. Pada 2006, untuk menghidupkan pembangkit-pembangkitnya, PLN telah menghabiskan BBM hingga 10 juta kiloliter. Dengan revisi perkiraan kebutuhan BBM 2007 itu, maka target laba Rp3 triliun juga diperkirakan sulit dicapai.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007