Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengklaim peluncuran satelit milik perseroan BRIsat merupakan momentum bersejarah bagi Indonesia, khususnya untuk perkembangan industri perbankan.

"Bobot kesejarahannya pun mengingatkan kita pada saat peluncuran Satelit Palapa pada 1976," kata Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga Amijarso dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Hari, yang masih berada di Kourou, French Guyana, mengatakan satelit senilai Rp3,375 triliun itu merupakan satelit pertama dan satu-satunya di dunia yang dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh perusahaan perbankan.

"Jika Satelit Palapa merupakan satelit pertama yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, maka BRIsat merupakan satelit pertama dan satu-satunya yang dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh bank," katanya.

BRIsat memiliki 45 transponder, yang empat di antaranya akan diserahkan ke pemerintah. Sebelum ada BRIsat, BRI menyewa 23 transponder berbiaya Rp500 miliar per tahun untuk memfasiliasi sarana teknologi informasi bagi ribuan kantor cabang BRI.

Satelit yang dibuat Space System Loral, perusahaan manufaktur satelit asal AS, ini akan menyediakan jaringan frekuensi C-band dan Ku-band.

Dua frekuensi yang berdaya tinggi dalam menyampaikan gelombang elektromagnetik, akan memudahkan pengiriman data numerik transaksi perbankan dan juga data audio visual sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan perbankan perseroan.

Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto di kesempatan terpisah, mengatakan BRIsat akan memberikan tiga manfaat bagi perseroan.

Pertama, mempermudah bank dengan laba terbesar di Indonesia itu untuk mendiversifikasi produk perbankan, khususnya produk perbankan digital yang memerlukan teknologi mutakhir.

Maka itu, Sis meyakini porsi pendapatan berbasis komisi BRI akan menjadi 10 persen pada 2016 dari tujuh persen di akhir 2015.

Hal itu, akan mengurangi persentase pendapatan BRI dari pendapatan bunga.

Kedua, BRIsat juga akan mempermudah BRI untuk mendorong finansial inklusi, yakni menyebarkan akses dan produk finansial ke seluruh masyarakat dan seluruh wilayah.

Ketiga, kata Sis, BRIsat akan meningkatkan efisiensi BRI dengan estimasi penurunan 40 persen dari total biaya operasional penyewaan satelit.

"Percepat unit kerja baru BRI karena otomatis pengendalian satelit ada di bawah BRI, tidak tergantung perusahaan lain," ujarnya.

Dalam pengoperasian BRIsat, BRI mengerahkan 53 teknisinya yang sudah dilatih Space System Loral.

Setelah tiga kali tertunda, BRIsat akhirnya resmi meluncur ke orbit pada Minggu pagi ini pukul 04.39 WIB, atau Sabtu (18/6) pukul 17.30 WIB waktu Kourou, French Guyana, Amerika Selatan.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016