Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana menghendaki pemerintah jangan sampai buntu mengatasi permasalahan kemacetan yang ternyata masih terjadi pada periode lebaran tahun 2016.

Yudi Widiana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, menyesalkan lambannya penanganan kemacetan pada musim mudik tahun ini, dan berharap pemerintah jangan buntu mencari solusi untuk mengatasi kemacetan tersebut, khususnya di beberapa ruas tol yang mencapai puluhan kilometer

"Sudah jauh-jauh hari kami ingatkan agar pemerintah dan instansi untuk menyiapkan skenario untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan pada penyelenggaraan mudik sehingga lebih baik dari tahun lalu," katanya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa kemacetan parah puluhan kilometer tersebut masih terjadi hingga kini, khususnya di pintu tol Brebes Timur dan Tol Kanci-Pejagan.

Untuk itu, ujar dia, seharusnya pemerintah sudah menyiapkan rencana cadangan untuk memitigasi kemacetan yang sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya itu.

Selain itu, Yudi juga mengaku prihatin dengan nasib ribuan pemudik yang terjebak kemacetan hingga belasan jam, terlebih mereka harus terjebak dalam kondisi gelap karena minimnya penerangan dan kekurangan makanan.

"Nasib pemudik yang terjebak kemacetan berjam-jam ini harus diperhatikan juga oleh penyelenggara jalan tol dan pemerintah. Setidaknya, ada pembagian minuman untuk berbuka atau sahur," katanya.

Ia mengemukakan bahwa Komisi V akan menggelar rapat evaluasi pelaksanaan mudik 2016 seusai libur bersama. Hal tersebut sudah menjadi kesepakatan Komisi V dan pemerintah.

Sebagaimana diwartakan, kemacetan di sejumlah jalur alternatif selepas Tol Kanci-Pejagan, Jawa Tengah belum terurai sampai Selasa (5/7) pagi, padahal sejak kemarin polisi menetapkan prioritas seluruh lajur bagi kendaraan pemudik.

Pantauan Antara di lapangan, ruas Ketanggungan-Songgom-Prupuk di Kabupaten Brebes, masih macet total dan diberlakukan buka tutup setiap setengah jam sekali sehingga kendaraan hanya bisa bergerak 300 sampai 500 meter setiap setengah jam.

Demikian juga kendaraan dari arah Purwokerto yang akan menuju Slawi dan Tegal harus rela bergerak setiap setengah jam sekali akibat bersimpangan dengan arus mudik. Polisi tampak bekerja keras mengatur pergantian arus lalu lintas di setiap persimpangan.

Sejumlah kendaraan tampak mogok karena kehabisan bahan bakar, sementara satu SPBU terdekat di sekitar Larangan sudah kehabisan stok sejak kemarin. Ratusan pemudik terpaksa bermalam di sejumlah masjid dan mushala yang berada di pinggir jalan.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai pembangunan ruas jalan tol Cikampek-Palimanan ternyata tidak menyelesaikan kemacetan pada saat mudik Lebaran 2016.

"Pembangunan jalan tol yang diharapkan bisa mengatasi kemacetan parah saat mudik Lebaran ternyata hanya impian kosong belaka," kata Tulus melalui pesan tertulis diterima di Jakarta, Senin (4/7).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016