Jakarta (ANTARA News) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri, Agus Rianto mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri menargetkan aparat yang hendak melaksanakan apel pagi di Markas Polresta Solo, Jateng.

"Tujuan pelaku ingin peroleh hasil maksimal, memenuhi target dengan korban cukup besar. Tadi pagi teman akan apel, namun berkat kesiapan teman kami bisa mengamankan," kata Agus saat konferensi pers di kantor Mabes Polri, Jakara, Selasa.

Ia juga menyatakan bahwa saat ini target dari serangan tidak hanya hal yang berbau asing atau barat, namun juga aparat kepolisian.

"Target mereka selain hal berbau asing atau barat, juga mereka menargetkan aparat kepolisian seperti peristiwa Bom Thamrin. Karena polisi dianggap menjadi penyebab dan penghalang tujuan yang ingin mereka capai. Akhirnya menambah sasaran termasuk anggota Polri," tuturnya.

Ia juga menyatakan peristiwa bom bunuh diri itu tidak ada kaitannya dengan kegiatan Presiden Joko Widodo yang akan mudik ke Solo.

"Kalau keterkaitan dengan kegiatan kepala negara, tentunya sudah ada jawal rutin. Kalau dilihat targetnya aparat kepolisian dan itu dibuktikan hari ini, dapat diperkirakan tidak berkaitan dengan Pak Presiden," ucap Agus.

Peristiwa tersebut terjadi antara pukul 07.30 -07.40 WIB ketika seorang pengendara sepeda motor memasuki halaman Polresta Solo dan diberhentikan anggota provost yang sedang bertugas dan tidak lama kemudian terjadi ledakan.

Akibat peristiwa tersebut, pengendara sepeda motor diduga sebagai pelaku meninggal dunia.

Sementara itu, Brigadir Bambang Adi Cahyanto yang bertugas mengalami luka di mata sebelah kiri dan luka bakar di bagian tubuh dan saat ini dirawat disalah satu rumah sakit di Solo.

Olah TKP masih berlangsung dan ditemukan beberapa material yang diduga digunakan pada bom yang meledak antara lain beberapa gotri, serpihan benda lain, dan juga bekas-bekas mesiu akibat ledakan.


Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016