... pertama kali angkutan udara paling banyak untuk kategori transportasi umum."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memprediksi jumlah pemudik pengguna angkutan publik lebih banyak daripada pengguna kendaraan pribadi, yang berjumlah sekitar enam hingga tujuh juta dari seluruh kota besar di Indonesia.

"Kalau prediksi kami itu motor plus mobil kira-kira enam sampai tujuh juta, tapi tidak hanya dari Jakarta saja, yang dari Jakarta mungkin hanya seperempatnya," katanya di sela-sela silaturahim Idul Fitri terbuka untuk umum (open house) Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.

Ia menilai, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan umum, seperti pesawat, kereta api dan bus bisa mencapai sekira 17 hingga 18 juta.

Sebelumnya, Jonan mengatakan bahwa pemudik yang menggunakan pesawat terbang pada tahun ini diprediksi paling tinggi peminatnya dibandingkan dengan angkutan darat maupun laut.

"Kalau dibandingkan semua moda, dalam sejarah operasi Lebaran, pertama kali angkutan udara paling banyak untuk kategori transportasi umum," ujarnya.

Dia menyebutkan berdasarkan data Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2016, moda transportasi udara diprediksi mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan seluruh moda, yakni mencapai 7,62 persen menjadi 4,6 juta penumpang pada Lebaran 2016 dibanding 4,3 juta penumpang pada Lebaran 2015.

Untuk penumpang penyeberangan diprediksi naik 3,54 persen menjadi 3,7 juta penumpang pada Lebaran 2016 dibandingkan 3,5 juta penumpang pada Lebaran 2015.

Moda kereta api juga diperkirakan mengalami kenaikan senilai 4,63 persen menjadi 4,1 juta penumpang pada 2016 dari 3,9 juta dari Lebaran 2015.

Selanjutnya, Kemenhub mencatat, untuk moda laut juga mengalami kenaikan 2,9 persen menjadi 910.191 penumpang pada Lebaran tahun ini dari 883.681 penumpang pada Lebaran 2015.

Hanya jalur darat yang mengalami penurunan untuk Lebaran 2016, yaitu diperkirakan turun 2,7 persen menjadi 4,57 juta pada Lebaran 2016 dari realisasi 4,7 juta pada Lebaran 2015.

"Ini merupakan suatu gambaran bahwa masyarakat mulai menghargai waktu, memiliki daya beli lebih baik dibanding tahun lalu," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016