Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan laju inflasi selama Maret 2007 akan lebih rendah yaitu mencapai sekitar 0,5 persen dibanding inflasi pada Februari 2007 yang mencapai 0,62 persen.
"Sudah menjadi rahasia umum kalau harga berasnya sudah agak terkendali, itu potensi inflasi juga tidak bakal lebih tinggi. Saya melihat barangkali tidak terlalu besar untuk Maret. Harga komoditi lain tampaknya juga tidak banyak berfluktuasi," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Selasa.
Rusman menyebutkan, pada minggu ketiga Maret 2007, harga beras sudah menunjukkan adanya penurunan dibanding dengan harga pada minggu kedua, tetapi memang masih pada level yang tinggi.
"Secara rata-rata harga beras nasional masih cukup tinggi yaitu Rp6.000 per kg. Itu bukan beras kualitas III tapi rata-rata semuanya," jelasnya.
Pada minggu keempat Maret 2007 sudah ada sinyal harga beras turun walaupun tidak signifikan penurunannya tetapi pengaruhnya terhadap laju inflasi akan cukup besar.
Rusman menyebutkan, selain beras, hingga saat ini tidak terdapat komoditi lain yang menunjukkan adanya fluktuasi harganya sehingga menekan laju inflasi.
"Kita lihat yang non beras, baik yang di makanan maupun non makanan, kelihatannya tidak ada gejolak. Gula pasir tampaknya juga mulai turun dan tidak kelihatan potensi meningkat. Saya kira, Maret bulan yang paling tenang dari sisi inflasi dan sebagainya," katanya.
BPS mencatat inflasi selama Februari 2007 sebesar 0,62 persen dan inflasi secara
year on year (selama 12 bulan hingga Februari 2006) sebesar 6,30 persen. Sedangkan secara tahun kalender inflasi tercatat mencapai 1,67 persen. Sementara pada bulan Januari 2007, inflasi tercatat mencapai 1,04 persen secara
month to month dan 6,26 persen secara
year on year (12 bulan hingga Januari 2007).(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007