Denpasar (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan UKM saat ini telah menerima sekitar 60 usulan perbaikan pasar tradisional dari seluruh provinsi di Indonesia, sementara kemampuan pemerintah untuk melakukan perbaikan masih terbatas yakni baru sekitar 15 pasar setiap tahunnya. "Mudah-mudahan ke depan anggaran untuk memberdayakan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini akan dapat ditingkatkan terus," kata Suryadharma Ali dalam sambutannya saat meresmikan Pasar Desa Pakraman Mas di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Dia mengatakan bahwa bantuan dana bergulir yang telah diberikan pihaknya sejak tahun 2000 hingga kini telah mencapai sekitar Rp1,5 triliun. "Sangat memprihatinkan, ternyata kebutuhan akan dukungan pemerintah ini sangat banyak, baik untuk permodalan, sarana usaha maupun sarana pemasaran," kata dia. Dia mengatakan harapannya atas dilaksanakannya terus program bantuan tersebut dalam rangka memberdayakan para pedagang kecil yang berdagang di pasar-pasar tradisional. Di sisi lain, kata Menteri, koperasi juga harus berperan dalam tiga hal. Pertama, keberadaan pasar tradisional ke depan harus dapat dikelola secara profesional oleh koperasi, sehingga pasar tradisional akan menjadi sarana bernuansa modern, yang dapat menggerakkan aktifitas para pedagang dalam mendapatkan kepastian tempat berdagang yang layak, maupun bagi para produsen sebagai outlet (gerai) untuk memasarkan produknya. Kedua, koperasi ke depan harus memiliki kemampuan untuk berperan dalam mengembangkan pasar tradisional secara terkoordinasi dengan pihak terkait. Ketiga, kata dia, kelembagaan koperasi sesuai dengan tugas dan peran masing-masing, harus dapat membangun jaringan distribusi dan pemasaran bagi kelancaran usaha para pedagang. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007