Jakarta (ANTARA News) - Tulus, yang baru saja meluncurkan album ketiganya "Monokrom", berbagi cerita mengenai proses rekaman album tersebut

"Saya kalau bernyanyi tidak begitu suka dengan teknik tambal-sulam," kata Muhammad Tulus saat peluncuran album "Monokrom" di Jakarta, Rabu.

Tulus mengatakan pesan lagu tidak sampai bila direkam dengan cara seperti itu, karenanya dia memilih merekam lagu dari awal hingga akhir, begitu juga bila harus mengulang.

Dia bahkan merekam lagu "Langit Abu-Abu" hingga dua kali untuk mendapatkan hasil sesuai ekspektasi.

"Tapi, yang pertama yang diambil," tutur dia.

Perekaman lagu "Monokrom" paling emosional bagi Tulus, karena ia mencoba membangkitkan kembali memori tentang orang-orang yang ia ceritakan dalam lagu, salah satunya adalah ibunya.

"Sangat emosional, tapi, saya sangat puas dengan hasilnya," katanya.

Lima dari sepuluh lagu di album "Monokrom" direkam di Praha, Ceko, bersama The City of Prague Philharmonic Orchestra.

Salah satunya lagu "Pamit", yang setelah melalui pertimbangan sekitar lima bulan, akhirnya diputuskan hanya diiringi piano dan string section.

"Rekamannya satu sampai dua jam," kata Tulus, yang menyebut album ini sebagai "ungkapan terima kasih termerdu" untuk orang-orang yang berarti dalam hidupnya.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016