Sydney (ANTARA News) - Beberapa warga desa terseret ke laut dan sejumlah rumah hancur, Senin, ketika tsunami yang dipicu gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter menerjang Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan. Sementara itu, Biro Meteorologi di Canberra mengesampingkan kemungkinan tsunami mengancam Australia dan Selandia Baru, karena gelombang di Pelabuhan Honiara hanya mencapai 15 sentimeter. Laporan dari Honiara, ibukota Solomon, mengatakan gemuruh dirasakan oleh warga setempat namun belum tampak terjadinya kerusakan pada gedung-gedung. "Kami merasakan gempa pada pagi ini," kata jurubicara Kedubes Australia, Ada Akao, kepada radio Australia ABC, seraya menambahkan, "Tidak ada yang rusak di dini. Kami merasakan goyangan lemah. Tidak ada kerusakan terjadi." Badan Geologi AS (USGS) menyebutkan pusat gempa terletak 350 km sebelah baratlaut Honiara dengan kedalaman 10 km, dan merevisi perkiraan kekuatan gempa pada 8,1. skala Richter. USGS, yang menerbitkan sebuah buletin pukul 23.00 GMT lebih dari dua jam setelah gempa, memperingatkan akan adanya tsunami di Solomons, Papua New Guenea (PNG), Vanuatu, Caledonia Baru, sebelah timurlaut Australia, Tuvalu, Kiribati dan Fiji. Peringatan tsunami berlaku untuk Selandia Baru dan Pulau Kermadec. Julian Mekai, pejabat program pada Kantor Manajemen Bencana Nasional di Honiara, mengatakan dua desa di provinsi Western dekat Bouganville telah tergenang air. "Empat orang hilang di Kepulauan Shortland menyusul tsunami, dan di Gizo, ibukota provinsi Western, gedung-gedung runtuh, nemun hingga kini belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa itu," kata Mekai, seperti dilansir DPA. Negara miskin Solomons berpenduduk 450 ribu jiwa yang tersebar di 1.000 pulau, lebih dekat ke PNG daripada ke Australia. Gizo, daerah tujuan populer bagi penyelam, sangat dikenal sebagai kota tempat bakal presiden AS John F. Kennedey diselamatkan para warga setempat pada 1943 ketika perahu motor torpedo PT-109 yang dikomandoinya karam. Kennedy berenang menyelamatkan diri setelah perahu motornya tebelah menjadi dua akibat dihantam kapal perusak Jepang. (*)

Copyright © ANTARA 2007