Manokwari (ANTARA News) - Sebuah kapal ikan yang diduga milik nelayan asing menyusup hingga ke wilayah perairan Manokwari Provinsi Papua Barat, Kamis, dan mengejar nelayan lokal di daerah ini.

Sembilan nelayan lokal Manokwari yang hendak mencari ikan di perairan daerah tersebut ketakutan karena dikejar-kejar oleh kapal yang tak berbendera tersebut.

Seorang Nelayan Manokwari Laule yang merupakan salah satu dari sembilan nelayan lokal tersebut menuturkan, pengejaran itu berlangsung selama enam jam. Beruntung, ia bersama delapan orang rekannya berhasil lolos.

Menurutnya, kapal ikan berukuran panjang sekitar 25 meter itu masuk dari jarak sekitar 60 mil laut dari garis pantai Manokwari. Dari lokasi itu, kapal mengejar mereka hingga di wilayah perairan Arowi.

"Tadi malam kami berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00 WIT. Kami tiba di rumpon (rumah ikan) di jarak 60 mil sekitar pukul tiga pagi. Kami belum sempat dapat ikan, kapal lalu datang dan mengejar kami," kata dia lagi.

Dia menuturkan, pengejaran dilakukan dari pukul 04.00 WIT dini hari hingga pukul 10.00 waktu setempat. Pagi itu, ia bersama dua orang rekannya dalam satu perahu, enam orang lainya berada pada dua perahu yang berbeda.

Sejak bertahun-tahun menggeluti profesi sebagai nelayan di daerah tersebut, peristiwa itu baru pertama kali ia alami.

"Di lokasi itu kapal-kapal besar biasa lewat, tapi mereka tidak pernah mengganggu kami. Pagi itu, kami kaget tiba-tiba kapal datang dan mengejar," katanya lagi.

Laule tidak mengetahui motif dari awak kapal asing tersebut. Kapal itu berwarna biru dan bagian atasnya berwarna putih.

"Kami tidak sempat melihat kru kapal, kami tidak sempat karena buru-buru mencari lokasi yang aman," ujarnya lagi.

Ketua Nelayan Komplek Borobudur II Manokwari Laode Caluddin mengatakan, sesuai ciri-cirinya, kapal seperti ini biasanya milik nelayan asing.

"Entah dari negara mana, tapi kapal seperti itu bukan kapal Indonesia, namun saya curiga di dalam kapal itu ada kru dari warga negara Indonesia," katanya seraya menambahkan kejadian serupa pernah dialami sekitar 10 tahun yang lalu.

Dia menilai, kapal ini cukup nekat karena berani mengejar nelayan lokal hingga ke wilayah perairan yang jaraknya cukup dekat dengan garis pantai Kota Manokwari.

Dia berharap, hal itu menjadi perhatian serius aparat baik TNI Angkatan Laut maupun kepolisian setempat.

Selain mengejar rekannya, ia khawatir awak kapal tersebut juga mengobrak-abrik rumpon milik nelayan lokal di daerah tersebut.

Pewarta: Toyiban
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016