Rio de Janeiro (ANTARA News) - Rela merogoh uang sendiri untuk bisa jadi sukarelawan Olimpiade di Brasil, itulah yang dilakukan Caesaria Pramita Sutoyo, wanita asal Indonesia yang bekerja di kepanitiaan pesta olahraga sejagat itu.

"Saya memang sudah lama ingin ke Brasil, kelihatannya asyik juga apalagi ada Olimpiade," kata wanita yang akrab dipanggil Mita tersebut, ketika ditemui di Rio de Janeiro, Jumat.

Dengan jadi sukarelawan, kata wanita asal Malang Jatim itu, ia bisa tahu lebih banyak mengenai budaya masyarakat di negara Amerika Selatan ini.

Salah satu pesona Brasil, adalah keramahtamahan masyarakatnya, yang mirip dengan budaya di Indonesia.

Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya Malang lulusan tahun 2011 itu mengaku sudah dua tahun lalu melamar jadi sukarelawan Olimpiade, dan baru diterima pada awal 2016.

Ia sendiri sudah tahu bahwa tidak ada uang honor untuk sukarelawan Olimpiade.

"Tiket pulang pergi Jakarta-Rio de Janeiro, dan penginapan harus dibayar dengan uang sendiri," kata Mita yang selama menjadi sukarelawan harus izin cuti di luar tanggungan dari tempatnya bekerja di sebuah perusahaan pertambangan di Jakarta.

Kupon makan hanya didapat saat jadwal tugas. Tapi ada voucher untuk naik bis dalam kota.

"Tapi tidak apa-apa karena saya senang ke Brasil ini, saya juga bisa praktekkan bahasa Portugis dan Spanyol saya," kata Mita.

Di panitia Olimpiade, Mita bertugas dalam pengaturan transportasi bagi para peserta.

Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016