Kediri (ANTARA News) - Juara bertahan Persik Kediri hanya mampu bermain imbang 2-2 saat menjamu tamunya Pelita Jaya Purwakarta dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama XIII di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Kamis petang. Bahkan, dalam pertandingan tersebut, suporter tuan rumah dikejutkan oleh gol Pelita di menit ke-11 yang diciptakan pemain sayap Jalal Main, setelah lolos dari jebakan "off side" para pemain belakang Persik. Namun, di menit ke-22 Stadion Brawijaya bergemuruh oleh sorai pendukung fanatik Persik, setelah striker asal Uruguay, Christian Gonzales berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, menyusul tendangan penaltinya gagal diselamatkan kiper Pelita, Dian Agus. Pelita kembali unggul sementara menjadi 2-1 setelah tendangan keras kaki kiri pemain asal Liberia, Lamin Conteh gagal dibendung kiper tuan rumah Kurnia Sandi di menit ke-38. Persik kembali berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit ke-45, setelah Christian Gonzales berhasil menyelesaikan bola memantul mistar gawang hasil sundulan Aris Budi Prasetiyo. Memasuki babak kedua, Pelita berganti kostum putih-putih, karena kostum biru-merah yang dikenakan pada babak pertama dianggap menyerupai kostum tim tuan rumah yang berwarna ungu-ungu. Kendati mendapat keuntungan dari tim lawan yang berganti kostum, namun Persik gagal memanfaatkan beberapa peluang emasnya. Tercatat empat kali tim berjuluk "Macan Putih" yang dibiayai APBD Kota Kediri hingga mencapai Rp15 miliar itu, gagal memanfaatkan peluang yang seharusnya menjadi gol. Menanggapi kegagalan timnya meraih poin penuh di kandang sendiri, manajer Persik Iwan Budianto menyatakan, pertandingan Kamis petang ini sebagai kerugian besar. "Materi pemain yang kami turunkan hari ini bagus-bagus, tapi malah tidak bisa memaksimalkan peluang. Ini suatu kegagalan besar bagi tim," ujarnya seraya menambahkan, pemainnya terkesan meremehkan tim lawan yang didominasi para pemain muda. Menurut dia, hasil ini membuat peluang Persik untuk menduduki peringkat empat besar Wilayah Barat hingga putaran pertama berakhir semakin sulit. Sementara itu pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad mengaku, kesuksesan para pemainnya meraih satu poin di kandang lawan berkat kedisipilinan dalam menjalankan instruksinya. "Sebelum pertandingan, kami menginstruksikan agar pemain disiplin menjaga barisan pertahanan dan bisa memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan lawan, akibat terlalu asik menyerang," ujar pelatih berkebangsaan Singapura itu. Selain itu, tim berjuluk "Garda Purwa" mampu memainkan permainan satu sentuhan, sehingga serangan yang dilancarkan berjalan efektif. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007