Surabaya (ANTARA News) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengakui dirinya adalah hasil "persemaian" dari Unair, karena itu dirinya berharap mahasiswa baru juga memanfaatkan Unair sebagai tempat penyemaian kader-kader bangsa.

"Untuk mencapai tujuan itu harus mengalami tempat oleng dan saya mengalami hal itu ketika jarang ada pemimpin perempuan, tapi saya merasakan dan mengalami penyemaian di sini," katanya dalam penutupan Program Pembinaan Kebersamaan Mahasiswa Baru (PPKMB) Unair di auditorium kampus setempat, Rabu.

Politisi yang sempat berkiprah di PPP dan PKB itu menjelaskan dirinya bersyukur dipercaya Gus Dur menjadi pimpinan fraksi dan komisi di DPR RI, bahkan akhirnya menjadi menteri, karena muda, perempuan, dan dari universitas umum (Unair).

"Saat diminta jadi salah satu ketua DPR pun, saya bilang kalau terlalu muda, tapi Gus Dur bilang bahwa dirinya membutuhkan pemimpin perempuan yang muda dan lulusan universitas umum," kata alumni FISIP Unair Surabaya itu di hadapan 7.000-an mahasiswa baru.

Namun, dirinya sempat menghadapi sejumlah ulama sepuh yang keberatan dengan kepemimpinan perempuan. "Saya mengutip ayat Al Quran tentang negara Baldatun wa Rabbun Ghofur yang ternyata di bawah kepemimpinan perempuan," katanya.

Baginya, proses yang dialami itu merupakan bagian penting dari "persemaian" dirinya dengan Unair. "Bagaimana interaksi antara mahasiswa dengan dosen yang sangat baik, bagaimana interaksi antar-kampus yang sangat dinamis," katanya.

Oleh karena itu, dirinya bersyukur sebagai alumni Unair yang mampu membaktikan diri kepada masyarakat. "Karena itu, saya datang untuk menumbuhkan semangat," katanya.

Selain itu, dirinya juga mengingatkan pentingnya jejaring alumni di tingkat lokal, regional, nasional dan bahkan internasional untuk membangun sinergi agar universitas dapat memberi pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat.

Pada kesempatan itu, Khofifah sempat menitikkan air mata haru saat menyanyikan Hymne Airlangga. "Saya mendengar, ketika menyanyikan Hymne Airlangga, beliau terisak meneteskan air mata," kata Rektor Unair Prof Dr M Nasih SE MT.Ak yang persis berada di sebelah Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga sempat berdialog dengan menghampiri mahasiswa secara bertahap dari lantai bawah hingga tribun, bahkan sebagian mahasiswa memanfaatkan momentum itu untuk foto bersama.

Sementara itu, sebanyak 1.200 mahasiswa baru Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya melakukan aksi sosial untuk 30 anak asuh program Campus Social Responsibility (CSR) Unitomo, diantaranya Aulia Wahyu, Nenik Jagad, Nico Septiani, Christian Musa dan Ines Yuniarti.

Para anak jalanan yang menjadi anak asuh mahasiswa dalam program CSR Unitomo itu sempat memperagakan kebolehan menyanyi dan baca puisi mereka, sehingga para mahasiswa baru mengetahui program itu dan hasilnya.

"Dengan mengikuti CSR anda akan diasah intuisi kemanusiaan dan kepekaan sosialnya. Tugas pendampingan ini memang berat jadi perlu kesabaran dan ketekunan karena setiap anak asuh mempunyai karakter dan masalah yang berbeda," ujar Wakil Rektor III Unitomo, Mulyanto.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016