Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Bagian Agama-nya memfasilitasi pemulangan lima jemaah haji asal Jawa Barat yang tertahan di Filipina dan gagal berangkat ke Tanah Suci, Arab Saudi karena diduga menggunakan paspor ilegal.

"Kemarin sudah koordinasi dengan Pemprov Jabar, akan difasilitas penjemputan mereka oleh Bagian Agama Pemprov Jabar," kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam ketika dihubungi Antara, Minggu.

Ajam menuturkan kelima jemaah haji tersebut berasal dari Sukabumi, Bogor dan Tasikmalaya.

Menurut dia, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat juga akan melakukan pembinaan melalui pendekatan atau pendampingan terhadap kelima jemaah haji itu karena mereka ini kan korban yang tertipu.

"Ini kan kaitannya dengan sosial masyarakat, dan secara finansial juga mereka tertipu dan mengeluarkan biaya cukup besar," kata dia.

Ia mengatakan Kanwil Kemenag Bagian Agama Pemprov Jawa Barat juga akan menyelidiki pihak yang telah memberangkatkan kelima jemaah haji tersebut.

"Setelah kami tahu siapa pihak yang memberangkatkan mereka maka akan kami tindak tegas, kalau itu dilakukan oleh biro perjalanan haji maka kami akan menindak tegas," kata Ajam.

Sebelumnya sebanyak 168 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Indonesia yang tertahan di Filipina, akhirnya tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan XT983 STA yang ditumpangi para jamaah dan pendamping bertolak dari bandara ibu kota Manila, Filipina sekira pukul 10.00 waktu Manila, menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan tiba sekitar pukul 11.30 Wita.

Penumpang awalnya akan masuk melalui Gate 5 kemudian diarahkan ke Gate 7 di bandara setempat. Seluruh jamaah kemudian di ambil data pada bagian Keimigrasian untuk dicocokkan. Usai pengambilan data rombongan diarahkan ke Media Corner masih dalam wilayah bandara.

Kedatangan CJH tersebut disambut pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Duta Besar Indonesia untuk Filipina Letnan Jenderal TNI (Purn) Johny Josephus Lumintang, pejabat Angkasa Pura I, Imigrasi dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016