Jakarta (ANTARA News) - Penghargaan tertinggi dunia perfilman Indonesia, Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini memiliki tahap penjurian baru untuk film bioskop demi meningkatkan kualitas festival.

"Film bioskop seleksi jadi lebih panjang," kata Ketua Bidang Penjurian FFI 2016 aktris Olga Lydia.
Berbeda dengan penjurian sebelumnya yang hanya dua tahap, film bioskop yang masuk ke festival ini harus melalui tiga tahapan untuk keluar menjadi pemenang.

FFI melibatkan asosiasi pekerja film dalam penjurian, yaitu Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), Asosiasi Casting Indonesia (ACI), Indonesian Film Directors Club (IFDC), Indonesian Motion Picture Audio Association (IMPACT), Rumah Aktor Indonesia (RAI), Indonesian Film Editor (INAFed), Sinematografer Indonesia (SI), Indonsian Production Designers (IPD) dan Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR).

Tiga organisasi profesi, yaitu APROFI, PPFI dan APFI akan memilih 15 film terbaik dari masing-masing 21 kategori baik untuk film yang sudah tayang maupun belum tayang di bioskop.

Film yang belum pernah tayang di bioskop akan disaksikan secara streaming anggota asosiasi.

Film yang masuk tahap kedua akan dinilai oleh lima juri terpilih, sesuai dengan keahlian masing-masing, melalui sistem voting.

Hasil voting juri akan dikirim ke akuntan publik yang telah ditunjuk oleh FFI, disertai unsur penilaian para juri.
Pada tahap terakhir, juri yang berjumlah sekitar 100 orang akan menentukan hasil akhir untuk masing-masing kategori.

Sementara itu, untuk film non bioskop yaitu film televisi, film pendek, film animasi pendek, film dokumenter pendek dan film dokumenter panjang, hanya melalui du tahapan.

Panel dewan juri akan memilih lima unggulan dari setiap kategori untuk menjadi nominator, setelah itu akan keluar film terbaik untuk masing-masing kategori.

Olga menyatakan belum mengetahui berapa film yang sudah masuk sejak pendaftaran dibuka 1 September lalu.

Pendaftaran film bioskop dibuka mulai 1-15 September 2016 dan non-bioskop pada 1-20 September.

Tahun lalu, sebanyak 68 film masuk FFI, meningkat dari 2014 yang berjumlah 58.

Olga mengatakan mereka tidak menargetkan angka film yang masuk FFI, melainkan menginginkan sebanyak mungkin.

Selain tahapan penjurian baru, FFI yang tahun ini bertema kesatuan dalam perbedaan ini juga bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta terutama dalam hal kriteria penilaian.

"Misalnya, apa yang dinilai dari film terbaik sehingga jelas acuannya," kata Ketua FFI Lukman Sardi.
FFI 2016 digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada November mendatang.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016