Kartu Jakarta One saya harapkan bisa jadi alat bayar non tunai
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penggunaan Kartu Jakarta One merupakan langkah menuju Jakarta Smart City atau Kota Pintar Jakarta.

"Kartu Jakarta One merupakan langkah kita untuk mewujudkan Jakarta Smart City. Untuk mewujudkannya, tentu saja dibutuhkan partisipasi dari seluruh masyarakat," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut pria yang lebih sering dipanggil Ahok itu, Kartu Jakarta One bukan hanya dapat dimanfaatkan untuk transaksi warga sehari-hari, tetapi bisa juga dijadikan sebagai dasar pengambil kebijakan.

"Kartu Jakarta One itu bisa dimanfaatkan sebagai data untuk dasar pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sehingga kesejahteraan warga Ibu Kota meningkat," ujar Ahok.

Lebih lanjut, melalui Kartu Jakarta One tersebut, dia menginginkan agar seluruh transaksi yang ada di wilayah DKI Jakarta dilakukan secara non tunai atau cashless, bukan lagi secara tunai.

"Intinya, Smart City adalah partisipasi masyarakat. Jadi, semua harus bersama-sama mewujudkannya. Kartu Jakarta One saya harapkan bisa jadi alat bayar non tunai. Dengan begitu, transaksi semakin mudah dilakukan," ungkap Ahok.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan Kartu Jakarta One yang merupakan kartu multi fungsi. Kartu tersebut dapat digunakan untuk membayar sejumlah transaksi di Ibu Kota.

Beberapa transaksi yang dapat dilakukan dengan Kartu Jakarta One, antara lain untuk pembayaran RSUD, rumah susun (rusun), pajak, retribusi, belanja, e-ticketing, parkir meter, belanja pasar, belanja apotek dan untuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Kedepannya, kartu tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk pembayaran Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), Electronic Road Pricing (ERP), utilitas air minum, PLN (listrik) dan Telkom (telepon).

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016