Jakarta (ANTARA News) - Mantan Majelis Ulama Afrika Selatan (Afsel), Syeikh Gabier, mengunjungi Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, untuk bertukar pikiran terkait permasalahan umat Islam dan menjajaki kerjasama ekonomi dengan Indonesia. "Umat Islam perlu menguasai ilmu pengetahuan dan ekonomi agar dapat lebih mandiri dan tidak tergantung pada negara-negara yang menganut sistem kapitalisme," katanya dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat PP Muhammadiyah di Jalan Raya Menteng, Jakarta Pusat, Rabu. Gabier, yang beberapa kali datang ke Indonesia, juga mengaku sedih melihat dunia Islam dan kondisi umat Islam saat ini. Menurutnya, perbedaan faham dan pemahaman dalam Islam yang seharusnya melahirkan sikap toleransi justru menjadi pemicu perpecahan sesama umat Islam. "Banyak konferensi tingkat dunia digelar, para ulama berkumpul untuk menyelesaikan permasalahan dalam dunia Islam, tapi tidak ada hasilnya. Mereka hanya berbicara, tapi tidak menyentuh akar permasalahan dan mencari solusinya," kata pria yang baru saja melepas jabatannya sebagai Duta Besar Afsel untuk Saudi Arabia. Kepada Din, ia menyampaikan pemikirannya bahwa dunia kini telah berubah dan semakin modern, karena itu sudah saatnya umat Islam di didik untuk lebih berperan dalam berbagai bidang. Usai pertemuan yang berlangsung selama setengah jam itu Din mengatakan kedatangan mantan ketua majelis ulama Afsel itu juga untuk menjajaki kerjasama dengan Muhammadiyah di bidang ekonomi. "Beliau menggagas perlunya kerjasama dari oraganisasi-organisasi Islam di bidang ekonomi dan perdagangan. Pada prinsipnya pemikiran-pemikiran yang disampaikannya sejalan dengan program Muhammdiyah," kata Din. Syeikh Gabier berada di Indonesia selama sepekan. Selain bertemu Din, kunjungannya kali ini adalah dalam rangka kerjasama ekonomi dengan sejumlah pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007