Bandung (ANTARA News) - Dadang Ahmad (33) menyeruput cappucino pesanannya di sebuah kedai kopi yang terletak di Jalan Sunda, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa sore (27/9).

Ketika Antara bertemu Dadang, dia tengah membaca koran pagi dengan headline pertandingan PON XIX.

Seruputan demi seruputan cappucino yang ditenggaknya meninggalkan sedikit bekas buih susu di bibir Dadang.

"Jabar terus kahiji euy. Alhamdulillah," kata Dadang membuka percakapan dengan peracik minuman di kedai kopi itu.

Kepada Antara Dadang mengaku sangat puas karena Jawa Barat berhasil menjadi juara umum dengan memegang medali emas terbanyak hingga pada Selasa itu.

Dadang yang berprofesi sebagai wirausahawan di bidang retail telepon genggam menjelaskan kemenangan Jabar hingga pada Senin (26/9) yang tercatat meraih 176 medali emas, 123 perak serta 133 medali perunggu menjadi hadiah tersendiri bagi masyarakat di tatar Parahyangan.

Hingga pada Kamis menjelang penutupan PON XIX, Jabar tidak bisa lagi terkejar dengan total perolehan medali emas sebanyak 217, perak 154 dan perunggu 158.

Jawa Timur berada pada posisi kedua dengan raihan medali sebanyak 132 emas, 138 perak dan 134 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta harus puas berada di posisi ketiga dengan 132 medali emas, 123 medali perak serta 118 medali perunggu.

Segala kemahsyuran yang didapat oleh Jabar sepertinya menjadi kebanggaan bagi warganya.

Sementara itu, Riki (25), seorang mahasiswa UPI Bandung menyatakan ucap syukurnya disaat Jabar memimpin perolehan medali.

"Semoga tetap tidak bisa terkejar. Jadi tetep Jabar Kahiji. Tapi sportivitas dan profesionalisme tetap harus dijaga," ujar Riki, Senin (26/9).

Dominansi perolehan medali Jabar memang sudah terlihat sejak awal kompetisi digelar dan terus meninggalkan jauh pesaing-pesaingnya.

Beberapa dinamika dalam pertandingan PON XIX memang turut mewarnai perhelatan olahraga empat tahunan yang dilaksanakan sejak 17 hingga 29 September 2016 tersebut.

Riak-riak seperti protes-protes pelatih kepada juri, insiden kericuhan antara atlet dengan petugas keamanan, bahkan insiden pelatih dengan wasit terjadi dalam perhelatan PON XIX di Jabar itu.

Menpora Imam Nahrawi merespon kejadian itu dengan meminta PB PON untuk memperketat sistem keamanan seiring munculnya kericuhan saat pertandingan polo air di Komplek Stadion Jalak Harupat, Bandung, Senin (19/9).

"PON ini adalah cara kita untuk melihat perjuangan atlet-atlet muda nasional, sehingga mereka bisa masuk jenjang elit dan memperkuat Indonesia dalam kejuaraan internasional. Saya mohon junjung sportivitas dan keadilan baik oleh juri, wasit, atlet, maupun para pendukung," kata dia.

Aparat keamanan yang berjaga dan atlet yang bertanding juga disoroti Imam agar emosinya tidak mudah tersulut dan tetap mengutamakan sportifitas.

Sementara itu, dalam upacara penutupan PON XIX yang dilaksanakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Ketua PB PON XIX Ahmad Heryawan mengatakan kendati terdapat insiden protes dan kericuhan kecil, namun panitia dapat menyelesaikan secara damai dan demokratis.

Indikasi kesuksesan PON XIX juga dinilai dari prestasi yaitu tercatat ada 33 rekor nasional, satu rekor SEA Games, 26 rekor Asia dan lima rekor dunia yang telah dipecahkan dalam perhelatan tersebut.

"Disamping itu, hal yang sangat membanggakan adalah lahirnya banyak sekali atlet remaja yang mampu menunjukkan prestasi gemilang menerobos dominasi atlet-atlet senior di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan," ujar Aher yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Tidak hanya kesuksesan para atlet, PON XIX juga menyumbang perputaran rupiah yang cukup besar mengingat banyaknya pernak-pernik, wisata, serta penginapan yang dimanfaatkan oleh para kontingen.

Dan semangat api PON XIX tidak akan berakhir sampai di Jawa Barat. Provinsi Papua terpilih menjadi tuan rumah selanjutnya pada 2020.

Dalam penutupan itu juga dilakukan serah terima bendera PON sebagai bukti penyerahan pengurus PB PON dari Ahmad Heryawan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A


"Rangkaian acara penutupan ini juga dikemas dengan semangat persatuan untuk menjahit kembali rasa kebersamaan, rasa kebangsaan dan keIndonesiaan kita, sekaligus sebagai penghantar estafet penyelenggara PON kepada Panitia Besar PON ke-20 tahun 2020 di tanah Papua yang kita cintai," ujar Aher.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga hadir untuk menutup PON XIX mengatakan Papua dapat memanfaatkan pengalaman dari PON di Jawa Barat untuk menyelenggarakan perhelatan olahraga empat tahunan itu secara lebih baik lagi.

JK juga mengapresiasi persiapan PON XIX sudah dilakukan dengan matang dan baik.

Selain sportivitas, semangat olahraga juga dapat dituangkan ke dalam konsep persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita semua mengharapkan bahwa pekan olahraga ini menjadi lambang daripada persatuan dan pembinaan kekuatan kita semua," kata Kalla dalam sambutannya pada Kamis malam.

Kalla juga mengapresiasi para juara yang telah memenangkan pertandingan dalam PON XIX. Secara khusus juga ia sampaikan ucapan selamat kepada Provinsi Jawa Barat sebagai daerah yang menjadi juara umum dalam kegiatan tersebut.

 ANTARA FOTO/Wahyu Putro A


Persiapan di Papua

Hewan berkantung bernama "Kanguru" dan burung surga bernama "Cenderawasih" direncanakan menjadi maskot PON selanjutnya yang diselenggarakan di Tanah Hitam, Papua.

Gubernur Lukas mengatakan daerahnya mendapat kehormatan besar karena diberi kesempatan menyelenggarakan PON yang ke-20 dengan tahun yang serupa 2020.

"Baru pertama dalam sejarah Indonesia dan diberi kesempatan sehingga siap angka yang bagus, 20," ujar Lukas.

Sepulangnya dari Bandung, Papua akan melakukan doa bersama di Stadion Mandala, Jayapura untuk penyerahan hadiah dan bonus bagi atlet.

Dalam acara itu juga akan diumumkan bahwa Papua akan menjadi tuan rumah PON XX.

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A


Penutupan PON XIX juga diwarnai oleh pertunjukan kembang api yang spektakuler karena menggunakan teknologi peluncur kembang api terkonsep.

Lampu-lampu sorot warna-warni dan musik kolosal juga mengiringi letupan-letupan bunga api di angkasa Bandung Kamis malam.

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa


Tari-tarian kolosal serta seni musik angklung juga dipertunjukkan seperti tidak mau kalah dengan acara pembukaan pada 17 September lalu.

Api PON pun dipadamkan mengingat perhelatan olahraga empat tahunan yang sudah usai. Para kontingen pun beranjak kembali ke daerahnya masing-masing.

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa


Bahkan para penjaja pernak-pernik PON XIX pun mendiskon barang dagangannya agar dapat balik modal.

Kendati demikian, masyarakat Indonesia perlu ingat ada satu perhelatan lagi yang tidak kalah seru yaitu Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke-15 di Kota Bandung.

Kompetisi olahraga bagi penyandang disabilitas itu dilaksanakan pada 15-24 Oktober 2016 yang akan dibuka di GOR Siliwangi, Bandung.

Tujuan Peparnas adalah untuk mengobarkan semangat kreatifitas dan kompetisi para penyandang disabilitas di sektor olahraga.

Persiapan telah dilakukan seperti latihan tari-tarian dan atraksi olahraga oleh para ratusan difabel dari 34 SLB di Kota Bandung.

Oleh Bayu Prasetyo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016