"Sebagian besar anggota kontingen sudah meninggalkan Jawa Barat, pemulangan kontingen telah dilakukan secara bertahap, begitu pertandingan usai langsung meninggalkan venue," kata Koordinator Sarana Transportasi PB PON XIX/2016 Jabar Chrisnandi di Bandung, Sabtu.
Ia menyebutkan, sejumlah cabang olahraga bahkan ada yang sudah menyelesaikan pertandingannya pada tanggal 20-an. Pemulangan dilakukan oleh bidang transportasi dari venue ke titik pemulangan kontingen.
"Pengerahan armada bus dilakukan maksimal untuk memastikan semuanya terlayani," kata Chrisnandi.
Pemulangan atlet, kata dia, dilakukan melalui Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung, Stasiun Bandung dan Bandara Soekarno Hatta.
"Sebagian kontingen pada Sabtu ini masih ada yang di Bandung, memanfaatkan waktu satu dua hari untuk menikmati suasana Bandung. Kami telah memiliki jadwal pemulangan setiap kontingen yang dipandu LO di tiap cabang dan kontingen masing-masing," kata Chris.
Bandara Husein Sastranegara Bandung memang lebih sibuk dari biasanya yang didominasi sejumlah anggota kontingen PON. Penerbangan langsung dari bandara itu antara lain ke Denpasar, Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Surabaya dan Palangkaraya.
Sementara itu di sejumlah sudut Kota Bandung dan venue masih terdapat anggota kontingen yang beraktivitas di sejumlah venue, khususnya untuk berburu cendera mata.
Selain itu sejumlah kawasan factory outlet di Jalan Martadinata, Dago serta di kawasan Pasar Baru dan ITC juga masih dikunjungi oleh orang-orang yang menggunakan kostum dan jaket kontingen daerah peserta PON XIX/2016.
Begitu juga di sejumlah pusat penjualan oleh-oleh dan kuliner di Kota Bandung juga masih menjadi lokasi yang dikunjungi oleh anggota kontingen.
Sementara itu kawasan Lembang menjadi dan lokasi di Bandung utara lainya menjadi kawasan favorit yang dikunjungi oleh para anggota kontingen untuk menikmati suasana Bandung.
"Saya dan rombongan baru pulang Minggu besok. Sebagian ada yang terbang siang ini (Sabtu)," kata salah seorang anggota kontingen Sumatera Utara.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
