Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) memastikan pesawat B-737 400 bernomor penerbangan GA-602, rute Jakarta-Makassar-Manado mendarat di landasan pacu Bandara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan kondisi ban pada roda belakang (main wheel) sebelah kiri, pecah. "Alhamdulillah, pendaratan berjalan normal dan mulus. Semua penumpang selamat. Pesawat berhenti di 'taxy way A' di Bandara Hasanuddin sekitar pukul 12.05 waktu setempat," kata Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, Pujobroto menjawab pers di Jakarta, Kamis. Menurut Pujobroto, perihal pecah ban tersebut telah dirasakan gejalanya oleh Kapten Pilot Adi Nasai, sesaat setelah berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 08.05 WIB dengan kondisi "take off" yang juga normal. "Kapten pilot merasakan seperti ada getaran, tetapi tidak diketahui penyebabnya, karena semua indikator di kokpit pesawat dalam kondisi normal," katanya. Namun, pesawat dengan 134 penumpang tersebut, ketika hendak melakukan pendaratan sempat melakukan holding atau berputar-putar sekitar 25 hingga 30 menit untuk meminta bantuan tower Bandara Hasanuddin mengecek kondisi ban pesawat. "Posisi ban pesawat semua sudah siap landing dan berdasarkan informasi dari tower, ternyata ban `main wheel` sebelah kiri pecah," katanya. Namun, Pujobroto belum memastikan apakah sebelum mendarat tersebut, Kapten pilot meminta kepada pihak bandara untuk mempersiapkan segala sesuatunya, layaknya sebuah pendaratan darurat. "Itu harus dicek dulu," kata Pujobroto. Pujobroto, memastikan, hingga saat ini, pesawat B-737 400 beregistrasi PK-GWK tersebut menjalani pemeriksaan dan perawatan di apron Bandara Hasanuddin, Makassar. "Ini prosedur biasa, ketika pesawat mengalami insiden semacam itu," kata Pujobroto. Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda itu juga memastikan, para penumpang tidak akan ditelantarkan untuk diteruskan dengan pesawat Garuda lainnya ke tempat tujuan. "Kami belum memikirkan, apakah harus ada kompensasi terhadap para penumpang atau tidak," demikian Pujobroto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007