"Dari hasil pengumpulan bukti awal keterangan, Siti Maryanti (33) warga Desa Kutuk, Kecamatan Undaan yang bunuh diri dengan minum racun Rabu (12/10) karena tidak tahan dengan perilaku suaminya yang sering keluar rumah pada malam hari," ujarnya di Kudus, Rabu.
Adapun kronologis kejadiannya, kata dia, berawal ketika suaminya sekitar pukul 05.30 WIB pergi ke sawah mengirim makan untuk para pekerja di sawah, sedangkan Siti Maryanti di rumah bersama kedua anaknya.
Sekitar pukul 06.00 WIB, katanya, korban minum obat serangga di hadapan kedua anaknya di ruang tamu.
Anaknya, kata dia, sempat berteriak minta tolong tetangga, sehingga warga sekitar berdatangan.
Siti Maryati selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Mardi Santoso, namun nyawa korban tidak tertolong meskipun sempat menjalani perawatan medis.
Obat serangga yang diminum, kata dia, tidak seluruhnya, karena botol obat serangga berukuran 40 mililiter tersebut masih tersisa separuh.
Selama Januari hingga Oktober 2016, kata dia, kasus bunuh diri di wilayah hukum Polsek Undaan tercatat baru dua kali, karena kasus sebelumnya bunuh diri dengan cara gantung diri.
Untuk menghindari kasus serupa terulang kembali, dia berharap, pemerintah desa beserta jajaran serta tokoh agama setempat untuk turut memberikan bimbingan rohani terhadap warganya.
"Jika memang bisa dideteksi sejak awal, tentunya warga bisa membantunya sehingga tidak sampai melakukan bunuh diri," ujarnya.
Keberadaan tokoh agama setempat, kata dia, tentunya dibutuhkan dalam hal bimbingan rohani, sehingga warganya tidak mudah putus asa dalam menghadapi sejumlah persoalan.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
