Jakarta (ANTARA News) - Hingga akhir 2006, pelaksanaan pengembangan tanaman jarak pagar yang dilakukan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui program kemitraan mencapai luas lebih dari 4000 ha. Dirut RNI, Rama Prihandana di Jakarta, Jumat, menyatakan bahwa pengembangan tanaman jarak pagar dengan kebun rakyat tersebut berlokasi di Malimping Banten, Rancabuaya Garut, Grobogan Jawa Tengah, Minahasa Selatan dan Waingapu Sumba Timur. "Pengembangan jarak pagar ini sebagai dukungan terhadap program Desa Mandiri Energi (DME)," kata Rama dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA News. Pada 2007, tambahnya, pihaknya menargetkan pengembangan tanaman jarak pagar mencapai luas 40 ribu ha dengan lokasi tersebar di pulau Jawa dan luar Jawa antara lain Belitung, Lombok Timur, Sumba Timur dan Minahasa Selatan. Selama ini, tambahnya, untuk memicu terwujudnya (DME) RNI telah mengembangkan budidaya jarak berbasis tanaman rakyat mencapai 1.200 ha dan telah mengoperasikan pabrik pengolahan minyak jarak berkapasitas 3 ton biji jarak per hari di Desa Tanjung Harjo, Kecamatan Ngaringan, Grobogan Jateng. Dikatakannya, untuk keperluan operasional 10 pabrik gula yang dimiliki perusahaan tersebut dibutuhkan sekitar 2,7 juta ton biji yang diperoleh dari 270 ribu ha kebun jarak. Sejauh ini RNI sudah menanam jarak di lahan perusahaan mencapai 4.000 ha dan kebun binaan 39 ribu ha. Pada 2007 PT RNI menargetkan mampu memproduksi minyak jarak pager sebanyak 204.485 liter atau naik dari 2006 yang hanya mencapai 1.767 liter. "Agar target produksi tercapai kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi perusahaan asing maupun lokal, termasuk petani jarak yang ingin bermitra," kata Rama.- Produk utama DME berbasis jarak pagar yakni minyak mentah, minyak kasar dan minyak murni yang dipakai untuk substitusi kerosin atau minyak tanah dan mesin motor untuk pertanian maupun nelayan. Sedangkan, produk sampingannya yakni sabun mandi, sampo, bio briket, kompos dan pakan ternak. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007