Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian Airlangga Hartarto menggelar rapat untuk membahas impor pacul dan menyatakan bahwa sebagian besar cangkul yang digunakan di Indonesia merupakan produk dalam negeri.

"Memang ada impor, tapi jumlahnya kecil. Yang kemarin itu impornya 86.000, sedangkan kebutuhannya 10 juta. Saat ini masih rapat," ujar Airlangga di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan impor perkakas petani untuk mencangkul dilakukan karena ada permintaan dari dalam negeri. "Ya, kemarin Januari ada permintaan," katanya.

Namun Airlangga menegaskan bahwa pemerintah mengupayakan agar impor pacul tidak terjadi lagi karena produsen dalam negeri masih mampu mencukupi kebutuhan perkakas maupun bahan bakunya.

"Tidak. Krakatau Steel sudah bisa produksi bahan bakunya, Barata sudah bisa bikin paculnya dan IKM sudah bisa membuat pacul," katanya.

Rapat tentang impor cangkul antara lain dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syarif Hidayat, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Luar Negeri Dody Edward.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016