Mungkin sikap politik Golkar sudah ke Ahok, tapi kalau di bawah kader mungkin urusan lain
Bontang, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin, memastikan polemik yang melanda petahana calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang diusung Golkar tidak akan mengganggu proses rekonsiliasi dalam tubuh partai ini karena rekonsiliasi sudah lewat.

Setelah Basuki ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama,  beredar kabar sejumlah partai politik pengusung Basuki, termasuk Partai Golkar dan Partai Nasional Demokrat, akan menarik dukungan. Namun seluruh partai pengusung kemudian bulat menyatakan tetap mendukung Ahok.

"Rekonsiliasi sudah lewat dan berlangsung dengan baik, (kasus Ahok) tidak akan mengancam itu," kata Mahyuddin di sela-sela kunjungan kerjanya sebagai Wakil Ketua MPR RI ke Bontang, Kalimantan Timur, dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR, Kamis.

Namun Mahyudin mengakui tak menutup kemungkinan ada kader Golkar yang tidak satu suara mendukung Ahok.

"Mungkin sikap politik Golkar sudah ke Ahok, tapi kalau di bawah kader mungkin urusan lain. Mereka bisa saja mengiyakan tetapi tidak memilih Ahok, itu kembali ke hati nurani masing-masing," katanya. "Lagipula kader itu bukan kerbau yang dicocok hidungnya, jadi ya bisa saja demikian."

Partai Golkar pernah pecah setelah kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie berseberangan, namun kemudian berekonsiliasi di bawah Ketua Umum baru, Setya Novanto.

Kasus Ahok mencuatkan kembali isu adanya perpecahan dalam Golkar, antara kubu yang masih menginginkan Ahok dan kubu yang menginginkan sebaliknya.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016