Jakarta (ANTARA News) - Pebiliar Indonesia Muhammad Zulfikri mendapat wild card untuk dapat tampil di putaran pertama turnamen biliar Guinness 9-Ball Tour 2007 yang akan dimulai Jumat (20/4) di Hotel Sultan Jakarta. Pada putaran pertama "Guinness 9-Ball Tour 2007" tersebut, Zulfikri bergabung di grup G bersama pebiliar Cina Liu Hai Tao dan pebiliar Filipina Lee Vann Corteza. Pebiliar muda yang memperkuat PON Jateng ini di Jakarta Kamis menyatakan akan berusaha untuk dapat lolos ke putaran kedua. "Kondisi kesehatan saya sudah pulih dan saya siap bertanding," kata pebiliar yang baru sembuh dari kecelakaan tiga bulan lalu itu. Ia sempat mengalami cedera di bagian mata dan dada. "Kesehatan saya sudah pulih dan saya akan tampil bagus," katanya. Sebelumnya, tiga pebiliar tuan rumah sudah memastikan ikut serta di kejuaraan ini yakni pebiliar Ricky Yang, Jimmy Jusman dan Siaw Wieto. Mereka dipilih berdasarkan seleksi PB POBSI Sementara itu, Jimmy Jusman menyatakan, merasa sedikit beruntung berada di grup C yang dapat dikatakan grup ringan. Di Grup ini, ia akan ditantang pebiliar Amir Ibrahim dari Malaysia dan Tan Tiong Boon dari Singapura. "Saya berusaha untuk dapat menembus babak selanjutnya dan tidak meremehkan lawan," kata pebiliar asal Jakarta yang mengaku baru akan tampil perdana di event ini. Pebiliar Indonesia lainnya, Ricky Yang berada di grup D bersama pebiliar Taiwan Chang Jung Lin dan pebiliar Vietnam Loung Chi Dung. Sedangkan Siaw Wieto berada digrup F dengan lawannya pebiliar Filipina Dennis Orcollo dan pebiliar Cina Liu Hai To. Pemegang gelar juara dunia bola-8 dan bola-9 asal Filipina Ronato Alcanoi, yang menjadi unggulan di event ini masuk grup H bersama pebiliar Taiwan Yang Ching Shun dan pebiliar Malaysia Patrick Ooi. Dua juara dunia lainnya adalah Chao Phong-Fang (1993 dan 2000) di grup E dan dan juara dunia termuda Wu Chia-Ching (2005) masuk grup A. Sementara itu, Ketua PB POBSI Tutuk Kurniawan dalam jumpa pers merasa bangga dengan berlangsungnya event ini di Indonesia. "Saya berharap event ini berlangsung fair, kalah dan menang itu biasa dan event ini dapat menyatukan Asia," katanya. Sementara itu, penyelenggara turnamen dari ESPN STAR Sport, Harvey Davis mengatakan bahwa event ini akan diikuti 24 pebiliar top Asia dari 12 negara, termasuk tiga juara dunia, bertanding selama tiga hari di Grand Ballroom Hotel Sultan. Peserta dibagi dalam delapan grup di putaran pertama. Tiap grup diisi tiga pebiliar dan hanya pebiliar teratas melaju ke babak selanjutnya. Dibanding penyelenggaraan sebelumnya, Guinness 9-Ball Tour tahun ini akan lebih besar dan lebih menarik pelaksanaannya. Total hadiah uang yang diperebutkan digandakan menjadi 320 ribu dollar AS (sekitar Rp3 miliar), sedangkan tahun lalu hanya sebesar 160.000 dollar AS. Terobosan baru lainnya, turnamen akan menampilkan sebuah Grand Final di Bali yang hanya diikuti 10 pemain top berdasarkan peringkat terakhir dari hasil lima putaran sebelumnya. Para pemenang di tiap putaran akan memperoleh hadiah sebesar 15 ribu dolar AS. Sedangkan juara di Grand Final akan memperoleh total hadiah sebesar 36 ribu dolar AS. Setelah Jakarta, Guinness 9-Ball Tour 2007 berkeliling ke Kaohsiung (18-20 Mei), Kuala Lumpur (15-17 Juni), Singapura (15-17 Juli), Shanghai (3-5 Agustus), dan Grand Final di Bali (31 Agustus-2 September). Dengan total enam putaran, penyelenggaraan tahun ini menjadi turnamen terbesar sejak pertama kali diselenggarakan pada 2003. Daftar pembagian grup: A : Wu Chia Ching (Taiwan), Jefrry De Luna (Filipina), Dharminder Singh Lily (India). B : Bernard Tey Choon Kiat (Singapura), Nitiwat Kanjanasri (Thailand), Au Chi Wai (Hongkong). C : Amir Ibrahim (Malaysia), Jimmy Jusma (INDONESIA), Tan Tiong Boon (Singapura). D : Loung Fong Pang (Vietnam), Ricky Yang (INDONESIA), Chang Jung Lin (Taiwan). E : Chao Fong Pang (Taiawan), Naoyuki Oi (Jepang), Ryu Seoang Wu (Korea). F : Siaw Wieto (INDONESIA), Dennis Orcollo (Filpina), Liu Hai Tao (Cina). G : Lee Vann Corteza (Filipina), M Zulfikri (INDONESIA), Lee He Wen (Cina). H : Yang Ching Shun (Taiwan), Ronato Alcano (Filipina), Patrick Ooi (Malaysia). (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007