Madiun (ANTARA News) - Aparat Detasemen C Pelopor Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur hari ini memusnahkan bahan bom berdaya ledak tinggi yang ditemukan dalam penggeledahan di rumah terduga teroris KF (22) di Dusun Gebang, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Ngawi.

"Untuk peledakan kita melibatkan tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim. Adapun, yang diledakkan adalah bahan bom yang sudah siap menjadi bom high explosive atau berdaya ledak tinggi," kata Kepala Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Ary Nyoto Setiawan kepada wartawan di Madiun.

Ia mengatakan polisi meledakkan 1,3 kilogram bahan bom jenis triaceton triperoxide (TATP), yang terbuat dari bahan-bahan yang bisa diperoleh dengan mudah di pasar seperti pupuk Urea.

"Karena sensitif terhadap gesekan, suhu panas, dan tidak stabil, maka TATP tersebut tidak dibawa ke Jakarta. Diputuskan untuk diledakkan di Madiun setelah dilakukan identifikasi dengan sangat hati-hati," kata dia tentang rencana penggunaan bom tersebut.

Ia menjelaskan bahwa kalau perakit memberikan chasing dan campuran isi seperti paku, dan gotri, maka bom jenis TATP tersebut efek daya ledaknya bisa sampai radius 300 meter di sekitarnya.

Selain menemukan bahan bom, ia melanjutkan, saat melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris KF polisi juga menemukan bahan-bahan kimia lainnya yang sering digunakan untuk membuat bom.

Menurut Ary ada 24 item barang yang disita polisi, termasuk di antaranya pupuk Urea, asam nitrat, dan gula pasir.

"Barang-barang tersebut ditemukan terpencar di berbagai ruangan rumah orangtua terduga teroris Khafid. Ada yang di kamar tidur, di dapur, dan lainnya," kata dia.

Kepala Unit Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Tingkat Satu Girindra Wardana mengatakan bahan bom sitaan dari Ngawi karakternya sama dengan hasil sitaan dari Surayaba dan Mojokerto.

"Hasil identifikasi kami, bahan bom di Ngawi ini ada kemiripan karakter dengan bahan bom dan bom yang kami tangani di Surabaya dan Mojokerto. Bahkan yang Surabaya itu sudah berbentuk bom yang siap ledak," kata Girindra.

Selama tahun 2016, tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Timur telah memusnahkan tiga bahan bom di Mojokerto, Surabaya, dan Ngawi. Polisi menduga bahan bom dan bom hasil rakitan tersebut berkaitan dengan kegiatan teroris di Bekasi.


Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016