Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno, menilai  masyarakat Jakarta membutuhkan persatuan dan memerlukan pemimpin yang konsisten mempersatukan.

"Kami berusaha menampilkan bahwa kami adalah pemimpin yang mempersatukan. Susah sekali membayangkan kalau gubernur itu tidak bisa diterima oleh masyarakat," kata Sandiaga seusai debat pasangan calon pemimpin DKI Jakarta di Ballroom Djakarta Theatre XXI di Jakarta, Kamis malam.

Dia melanjutkan, dalam meniupkan demokrasi yang sejuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berkomitmen dan mengkritik secara kontstruktif berdasarkan data.

"Dan kami memberikan bukti yang jelas, bahwa selama perjalanan kami lapangan pekerjaan belum diciptakan, pendidikan yang berkualitas juga belum bisa dikatakan punya record yang baik," kata Sandiaga.

Dia mengklaim  satu dari tiga siswa SMA itu tidak ada di sekolah dan biaya hidup yang tinggi.

"Tidak ada jawaban dari Pak Basuki dan Pak Djarot mengenai masalah yang kita angkat. Mereka menginginkan satu periode lagi. Susahnya kalau setiap politisi menginginkan dari awal untuk menuntaskan janjinya, itu berarti ada sesuatu yang miss leading," kata Sandiaga.

Pasangan Anies-Sandi, pada debat yang diselenggarakan salah satu stasiun televisi swasta, menawarkan satu program yang dianggapnya jelas dan nyata.

"Kita punya track record dan kita ke depan bukan hanya menciptakan lapangan kerja. Kita bisa menekan biaya hidup yang akan lebih baik dan berkualitas," kata Sandiaga yakin.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016