Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Sekitar 350 orang berhasil dievakuasi dari wilayah kantong pemberontak di Aleppo timur, Suriah, Minggu malam (18/12), menurut pernyataan seorang petugas medis, meski evakuasi secara resmi ditangguhkan.

"Lima bus yang mengangkut pengungsi sudah tiba dari Aleppo timur," kata Ahmad al Dbis, yang memimpin para dokter dan sukarelawan dalam mengoordinasi evakuasi ke Khan al Assal, tempat mereka selanjutnya bisa melakukan perjalanan ke bagian lain di Provinsi Aleppo dan Idlib.

"Mereka dalam kondisi yang sangat buruk," ujar Dbis.

"Mereka belum makan, tidak punya apa-apa untuk minum, anak-anak terserang flu, mereka bahkan tidak bisa pergi ke toilet," tambah dia.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan 350 orang bisa dievakuasi setelah Rusia dan Turki mendesak rezim Suriah mengizinkan konvoi bus melintasi pos pemeriksaan terakhir.

Evakuasi dari daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Aleppo juga sempat ditunda pada Jumat, sehari setelah konvoi orang-orang mulai meninggalkan sektor pemberontak di bawah kesepakatan yang membuat rezim bisa sepenuhnya menguasai kota yang menjadi medan tempur itu.

Hambatan utama pelanjutan operasi itu adalah pertentangan soal jumlah orang yang akan dievakuasi bersamaan dengan warga dari dua desa Syiah, Fuaa dan Kafraya, yang berada dalam kepungan pemberontak di bagian barat laut Suriah.

Namun baru saja kesepakatan untuk melanjutkan evakuasi didapat dan diumumkan oleh kedua pihak, kelompok bersenjata menyerang bus-bus yang dikirim untuk mengeluarkan warga dari Fuaa dan Kafraya dan membakar mereka, kata kelompok pemantau itu.(ab/)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016