Jakarta (ANTARA News) - Dua provinsi, yakni Aceh dan Jambi, bersaing menjadi tuan rumah Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V, meskipun kegiatan tersebut masih akan berlangsung dua tahun lagi.

"Dua provinsi itu bersaing ketat, berebut menjadi tuan rumah PPSN 2018," kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag) Dr H Mohsen, MM kepada pers di Jakarta, Selasa.

Menurut Mohsen, kedua provinsi yang diwakili oleh utusan dari Kanwil Kemenag, Kwarda, dan Pemerintah Provinsi masing-masing mempresentasikan kesiapannya di hadapan Direktur PD Pontren, para Kasubdit, dan perwakilan Kwarnas Pramuka.

Ia juga juga menegaskan, usulan tuan rumah harus didukung oleh pemerintah daerah setempat, berupa dukungan nyata yang dibuktikan dalam bentuk penyediaan anggaran untuk membangun fasiltas yang diperlukan.

Sebelumnya, Direktur PD Pontren menyampaikan bahwa Pondok Pesantren banyak berperan dalam membangun karakter bangsa melalui pembinaan gerakan Pramuka.

Bahkan sejak zaman sebelum kemerdekaan pondok pesantren telah mengajarkan kecintaan kepada Tanah Air melalui ungkapan "hubbul wathan minal iman" (cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman).

Mohsen juga mengemukakan, akar sejarah gerakan Pramuka di pondok pesantren sangat kuat, ditandai dengan kuatnya gerakan kepanduan Islam tahun 1950-an.

Di Indonesia, lanjutnya, gerakan Pramuka di pondok pesantren mendapatkan payung hukum yang kuat, di antaranya dengan SKB Mendagri, Menhan, Mendiknas, Menag, Menpora, dan Kwarnas tahun 2006 tentang Peningkatan Upaya Bela Negara melalui Gerakan Pramuka.

Selain itu ada pula Keputusan Bersama Menteri Agama dan Ketua Kwarnas tahun 1990 tentang Kerja Sama antara Departemen Agama dengan Kwarnas.

Dikatakannya pula, konsep perkemahan santri mendatang harus berbasis teknologi informasi (IT). Terkait dengan keperluan tersebut pihaknya sudah mengeluarkan edaran kepada semua Kanwil agar pegawai yang mengurus pesantren di setiap Kanwil dibekali dengan perangkat elektronik.

Sementara itu utusan Kwarda Aceh Romi Amrizal menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah pelaksanaan PPSN 2018 mendatang. Aceh menawarkan konsep perkemahan, selain berbasis IT juga menjadikan PPSN 2018 sebagai "unforgettable experience" (pengalaman yang tak terlupakan) bagi para peserta.

Perkemahan dipersiapkan dan dilaksanakan dengan berbasis IT, dimulai dari pendaftaran online di Website PPSN 2018 sampai tata kelola perkemahan, seperti "tracking ID Card" peserta dan penggunaan "deposit card" untuk belanja natura (bahan makanan mentah) pada supermarket yang disediakan.

Romi juga mengungkapkan bahwa Gubernur nonaktif Aceh Muzakir Manaf menyatakan siap melengkapi fasilitas guna mendukung PPSN 2018. Aceh menawarkan lokasi perkemahan di Bumi Perkemahan Seulawah Scout Camp (SSC), Saree, sekitar satu jam perjalanan dari Banda Aceh.

Provinsi Aceh mengutip prinsip "Rumeh" yang berarti menyambut tamu dengan senyum ramah dan tulus serta akan terus belajar untuk melaksanakan setiap kegiatan pramuka menjadi pengalaman tak terlupakan bagi setiap peserta yang hadir, karena memuliakan tamu merupakan adat Aceh.

Aceh juga akan mengusung tema singkat perkemahan "Simpul Ukhuwah" yang berarti merajut silaturahim antar-Pramuka dari berbagai provinsi. Sebagai bukti keseriusannya, Aceh juga sudah merancang logo PPSN, sekaligus mengusulkan mascot PPSN dengan nama "Si Tengku", berupa kucing hutan atau kucing kuwuk (Felis bengalensis), salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan CITES 2003 dengan habitat endemik di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan, Seulawah, Aceh.

Pada kesempatan yang sama Ketua Kwarda Jambi Kolonel (Purn) Sutrisno mengusulkan lokasi PPSN 2018 dilaksanakan di Bumi Perkemahan (Buper) Abdurrahman Sayoeti-Musa di Sungai Gelam, Jambi.

Buper itu sudah memiliki infrastruktur yang lengkap, di antaranya bangunan permanen anjungan untuk 33 provinsi dan 11 home stay, sekretariat panitia, media centre, tempat ibadah, ratusan toilet, dan kamar mandi. Lokasi ini juga telah dilengkapi dengan gardu induk listrik, sarana air bersih, jalan lingkungan, pos kesehatan, dan rumah sakit lapangan.

Buper itu juga memiliki danau yang terdapat pulau kecil di tengahnya serta dilengkapi beberapa gazebo sebagai tempat rekreasi. Kelengkapan lainnya adalah "jogging track" serta jembatan yang melintasi danau penghubung antara tribun utama lapangan upacara dengan tapak perkemahan.

Jambi berpengalaman menyelenggarakan perkemahan akbar sejenis yang diikuti ribuan Pramuka se Indonesia, seperti Kemah Budaya tahun 2005 dan Perkemahan Putri Nasional (Perkempinas) 2012, sedangkan di tingkat Provinsi Buper ini pernah digunakan untuk Raimuna, Jambore daerah dan Lomba Tingkat (LT) IV.

Sementara Anang Suparman yang hadir mewakili Wakil Kepala Bidang Bina Anggota Muda Kwarnas menyampaikan bahwa Kwarnas mendukung penuh kegiatan perkemahan tersebut serta mengingatkan agar kegiatan perkemahan melibatkan masyarakat dan warga sekitar.

Ia juga mengusulkan agar perkemahan santri benar-benar dikemas bernuansa santri. Kemudian, karena santri adalah pelopor pembangunan karakter, maka kegiatanya harus mengintegrasikan antara dakwah dan IT.

"Obral buku-buku, desain tenda, dan pakaian adat harus didesain secara Islami. Tak lupa juga agar disediakan kuliner halal. Semuanya harus didesain bernuansa Islami," kata Anang.

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016