Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Sandiaga Uno mengatakan RT dan RW memiliki fungsi yang baik untuk menangkal terorisme.

"Kalau lihat Pemprov sekarangkan seakan-akan ingin memarjinalkan RT/RW, padahal RT/RW yang paling baik untuk menangkal radikalisme, terorisme," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu.

Para RT dan RW kenal lingkungan dan warganya, kalau ada orang yang dicurigai, pasti RT dan RW paling pertama yang mengetahui, katanya.

"Para RT/RW pasti yang paling pertama tahu, karena RT/RW mengurus warga semenjak lahir sampai wafat. Jadi dia tahu banget warganya siapa," kata Sandiaga.

Mengenai sarana Qlue yang digunakan banyak ditolak oleh para RT dan RW. Qlue adalah aplikasi yang sengaja dibuat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk dijadikan sebagai sarana pengaduan masyarakat.

"Adanya penolakan Qlue karena komunikasinya, saya akan perbaiki komunikasinya. Karena pemimpin yang sekarang ada masalah dengan komunikasi, tidak bisa berkomunikasi dengan santun," kata Sandiaga.

Ini sebetulnya adalah bentuk sistem pelaporan sesuai dengan teknologi digital yang berkembang tapi tidak akan memotong dana operasional mereka dan Sandiaga akan memanusiakan mereka.

"Kita akan pastikan sosialisasinya baik dan akhirnya nanti mudah-mudahan penggunaan aplikasi itu menghasilkan insentif tambahan daripada operasional yang para RT dan RW terima," kata Sandiaga.

Pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno (Anies-Sandi) yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut tiga.

Selain itu, nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) diusung Partai Demokrat, PKB, PPP dan PAN. Kemudian, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016