"Bizzy Travel merupakan fitur baru yang tersedia gratis bagi pelanggan program pembelian Bizzy Select untuk semakin melengkapi layanan dari Bizzy.co.id dalam menyediakan berbagai macam produk dan layanan bisnis bagi segmen usaha kecil menengah dan korporasi," kata Chief Innovation Officer & Co-Founder Bizzy.co.id. Norman Sasono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, Bizzy Travel dihadirkan dengan diferensiasi dan keunggulan yang sangat cocok untuk korporasi, jika dibandingkan dengan layanan portal atau aplikasi pemesanan perjalanan konsumer (pribadi) yang sudah ada maupun dengan agen perjalanan konvensional yang selama ini biasa digunakan korporasi swasta maupun lembaga pemerintah.
Alasan utama Bizzy meluncurkan Bizzy Travel adalah karena pelanggan korporasi mendambakan batasan pembelian terintegrasi untuk keseluruhan proses bisnis. Saat ini yang umumnya tersedia adalah sistem pembelian yang terkotak-kotak misalnya ada sistem tersendiri untuk pembelian barang dan jasa melalui divisi Procurement serta sistem yang lain untuk Corporate Travel melalui pemesanan via telepon ke agen perjalanan.
Pihaknya melihat adanya peluang memberikan nilai lebih kepada pelanggan korporasi untuk menyatukan sistem pengadaan ini dalam satu platform sehingga manajemen, kontrol, dan reporting bisa lebih terukur.
"Dengan Bizzy Travel, pengadaan Corporate Travel untuk perjalanan bisnis bisa memanfaatkan fitur anggaran, alur persetujuan, standarisasi kelas hotel, tempo pembayaran, hingga laporan terintegrasi untuk seluruh pegawai perusahaan," katanya.
Fitur baru itu yang bisa diakses melalui www.bizzy.co.id/travel memberikan banyak manfaat unik yang sangat tepat bagi perusahaan yaitu penghematan, manajemen kontrol, dan peningkatan produktivitas.
Bizzy Travel bisa digunakan oleh seluruh pelanggan Bizzy Select secara otomatis tanpa biaya tambahan. Sejak diluncurkan di akhir Oktober 2016, dalam 45 hari terkahir, Bizzy Select mendapatkan respon positif dengan hadirnya 39 pelanggan baru korporasi yang memberikan kontrak pembelian dan Bizzy melihat tren ke depan dengan prospek lebih agresif.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
