Jakarta (ANTARA News) - PT Rekayasa Industri (Rekind) menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 (2x20 MW) dan PLTP Ulubelu unit 3 (1x55 MW) di Sulawesi Utara. Perusahaan tersebut menyelesaikan PLTP Lahendong unit 5 dan 6 dengan lebih cepat daripada waktu yang ditetapkan.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu, Direktur Utama Rekind Jobi Triananda Hasjim menyampaikan prestasi yang diraih Rekind itu ialah hasil kinerja baik antara klien, konsorsium serta internal tim proyek Rekind yang berjalan baik serta mengutamakan target pencapaian prestasi yang ditetapkan bersama serta project experience yang dimiliki Rekind dalam pembangunan PLTP (sebanyak 14 unit, total kapasitas terpasang 832 MW) di Tanah Air.

Jobi menjelaskan khusus lokasi pembangunan PLTP di Manado, Sulawesi Utara, Rekind mampu membangun serta menyelesaikan PLTP Lahendong unit 2, 3,  4 serta unit 5 dan 6 (total kapasitas produksi 100 MW).

Dalam pelaksanaan pembangunan PLTP Lahendong unit 5 dan 6, Rekind memiliki lingkup pekerjaan engineering, procurement, construction, dan commissioning.

Adapun di provinsi Lampung, Rekind mampu menyelesaikan proyek PLTP Ulubelu unit 1 dan 2 (2 X 55 MW) dengan total kapasitas 110 MW dan saat ini Rekind tengah menyelesaikan PLTP Ulubelu unit 4 (1x55 MW).

Sebelumnya, proyek PLTP Lahendong 5&6 serta PLTP Ulubelu Unit 3 (1x55 MW) diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 27 Desember 2016 lalu di Tompaso, Sulut.

''Kami bersyukur sejauh ini pembangunan PLTP Lahendong 5 dan 6 (2 x 20 MW) lebih cepat daripada target, on budget, on quality dan zero accident. Kami menekankan strategi penggunaan sumber daya dengan efektif, inovasi, koordinasi dan pengendalian proyek, serta pengalihan risiko pada pihak ketiga pada pelaksanaan proyek ini,'' kata Jobi.

Jobi mengatakan, kinerja Rekind dalam PLTP Lahendong unit 5&6 dan PLTP Ulubelu unit 3 (1x55 MW) ialah bukti nyata terhadap kemampuan dan kemandirian engineering putra dan putri bangsa yang mampu memberikan solusi atas ketahanan energi nasional.

Ia menambahkan ada tantangan faktor teknis dalam pembangunan PLTP Lahendong unit 5 dan 6, serta faktor non teknis seperti faktor alam yang jadi tantangan tersendiri untuk pelaksanaan proyek. Ini dikarenakan lokasi proyek berada di area pegunungan dengan curah hujan cukup tinggi, sehingga Rekind memerlukan strategi khusus.

Untuk mencapai target on schedule, on budget, on quality dan zero accident, Rekind melakukan inovasi pelaksanaan proyek ini di antaranya adalah inovasi dalam rangka percepatan pelaksanaan proyek (manajemen proyek), metode pelaksanaan konstruksi (efisiensi, percepatan proses kinerja dengan senantiasa mengacu pada kualitas kerja yang ditetapkan) serta optimalisasi penggunaan komponen dalam negeri (kandungan TKDN di atas 35 persen).

Pewarta: -
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016