Jakarta (ANTARA News) - Polisi menggunakan dua mobil Barracuda dan empat mobil meriam air untuk memisahkan kelompok massa pendukung dan penentang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menggelar aksi di depan lokasi sidang keempat perkara penistaan agama di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa.

Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta menjelaskan polisi menyiapkan empat ring pengamanan dan memisahkan dua kubu yang akan berunjuk rasa.

"Yang ikut Ahok dan tidak, jangan bersatu. Kemudian kita membuat ring satu sampai ring empat," kata Purwanta di Kementerian Pertanian.

Kelompok pendukung Ahok dari Barisan Relawan Basuki-Djarot (Bara Badja) berorasi menggunakan pengeras suara di dua mobil bak terbuka di sisi barat pintu masuk Gedung Kementerian Pertanian.

Sementara ratusan orang dari berbagai organisasi masyarakat seperti Front Pembela Islam, Aliansi Pergerakan Islam (API) dan Laskar Pembela Islam (LPI) berorasi di sebelah timur pintu masuk Gedung Kementerian Pertanian.

Kedua kelompok tersebut berorasi menggunakan pelantang suara dan mengimbau anggotanya agar tidak terprovokasi.

"Rapatkan barisan, jangan sampai terprovokasi," kata seorang koordinator aksi dari Bara Badja.

Sedang pengunjuk rasa dari FPI mengatakan,"Kami mengharap doa yang sebesar-besarnya agar perjuangan kami mendapatkan rahmat."

Di Jalan Raya RM Harsono di depan Kementerian Pertanian lalu lintas kendaraan yang menuju Ragunan dialihkan mulai dari perempatan Jalan Raya TB Simatupang. Adapun dari arah Ragunan menuju TB Simatupang tetap dibuka.

Sampai saat ini, orang-orang masih terus berdatangan dari arah TB Simatupang dengan berjalan kaki.

Kelompok pendukung Ahok mengenakan baju kotak-kotak, sementara penentangnya kebanyakan mengenakan pakaian serba putih atau baju koko.

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017