Havana (ANTARA News) - Dua perusahaan pada Kamis (5/1) menandatangani kesepakatan ekspor komersial pertama dalam setengah abad dari Kuba ke Amerika Serikat (AS), sebuah langkah baru dalam pemulihan hubungan bersejarah kedua negara tersebut.

Perusahaan Kuba CubaExport menandatangani sebuah perjanjian untuk menjual arang ke perusahaan AS Coabana Trading dengan harga 420 dolar AS (sekitar Rp5,61 juta) per ton menurut warta Granma, surat kabar negara pulau komunis tersebut.

Meski hampir 55 tahun embargo perdagangan AS terhadap Kuba masih berlaku, ekspor tersebut diotorisasi di kebijakan yang disetujui oleh Presiden AS Barack Obama.

Ini adalah langkah kunci dalam normalisasi bertahap hubungan yang dia dan Presiden Kuba Raul Castro luncurkan pada akhir 2014.

Pengiriman pertama dari 40 ton arang "marabu" untuk bahan pembakaran, yang dibuat dari pohon keras yang berasal dari Afrika, dijadwalkan pada 18 Januari menurut warta daring Granma.

Kongres AS yang dikuasai Partai Republik enggan mencabut embargo penuh pada Kuba, yang pemerintahnya disebut diktator oleh para kritikus.

Namun Obama, yang akan menyerahkan jabatan kepada Donald Trump pada 20 Januari, melonggarkan pembatasan perdagangan untuk memungkinkan produk tertentu dari koperasi petani Kuba diekspor.

"Ini adalah kesepakatan berjangkauan luas untuk hubungan kedua negara," kata presiden Coabana Trading, Scott Gilbert, kepada para pewarta setelah penandatanganan kesepakatan di Havana.

"Ini mewakili papan lain dalam jembatan antara Amerika Serikat dan Kuba."

CubaExport mengekspor antara 40.000 dan 80.000 ton arang per tahun, kebanyakan ke Europa menurut warta Granma yang dikutip kantor berita AFP. (hs) 


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017