Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang Jakarta pada pekan depan diperkirakan masih berada di bawah level Rp9.100 per dolar AS, meski mata uang lokal itu saat ini cenderung melemah, akibat aksi ambil untung oleh pelaku lokal.
Analis Valas PT Panin Securities, Luki Arya Tama, di Jakarta akhir pekan ini mengatakan posisi rupiah yang masih di bawah level Rp9.100 per dolar AS, karena faktor positif eksternal masih mendukungnya, dengan membaiknya mata uang regional terhadap dolar AS.
"Rupiah akan bergerak pada kisaran antara Rp9.050 hingga Rp9.100 per dolar AS," ujarnya.
Rupiah, lanjut dia, sebelumnya sempat mencapai level Rp9.063 per dolar AS, akibat dolar AS yang terus tertekan oleh sejumlah mata uang utama regional.
Namun sejak saat itu rupiah merosot hingga di atas level Rp9.080 per dolar AS, bahkan sempat mendekati level Rp9.100 pada posisi Rp9.090 per dolar AS, katanya.
Meski demikian, menurut dia, rupiah tidak akan melewati angka batas psikologis Rp9.100 per dolar AS, karena Bank Indonesia akan menjaga agar mata uang lokal itu tetap pada kisaran antara Rp9.000 hingga Rp9.100 per dolar AS.
Rupiah, menurut dia, juga masih mendapat dukungan pasar dengan masuknya investor asing di portofolio saham, surat utang negara (SUN) dan di Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Sementara itu, Bank sentral Jepang (BoJ) terus mempertahankan tingkat bunganya pada level rendah, untuk menjaga nilai yen tetap rendah terhadap dolar AS dalam upaya memicu produknya tetap kompetitip di pasar ekspor.
Dolar AS menguat setelah keluarnya data pesanan barang tahan lama AS yang menguat menjadi 3,4 persen dibanding perkiraan sebelumnya 2,9 persen, sehingga negara-negara Asia optimis, AS tetap merupakan negara potensial untuk ekspornya. (*)
Copyright © ANTARA 2007