Jalalabad (ANTARA News)- Lebih dari 1.000 mahasiswa Afghanistan turun ke jalan-jalan, Rabu untuk hari keempat protes-protes anti AS menyangkut pembunuhan warga-warga sipil oleh pasukan koalisi, kata para saksimata.
Para pemrotes yang marah meneriakkan slogan-slogan "Matilah (George W Bush), matilah (Presiden Hamid) Karzai" di Jalalabad, ibukota provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, di mana enam orang tewas akibat serangan pasukan yang dipimpin AS akhir pekan lalu.
Mereka mendesak pasukan koalisi pimpinan AS yang berkekuatan 14.000 personil, yang berpangkalan Afghanistan untuk menghalau sisa-sisa gerilyawan taliban, agar meninggalkan negara yang porakporanda akibat perang itu.
"Tentara Amerika harus meninggalkan Afghanistan karena mereka tidak menghormati Afghanistan," kata seorang pemrotes.
Protes itu terjadi sehari setelah pihak berwenang Afghanistan mengatakan sekitar 30 warga sipil termasuk di antara sejumlah milisi yang punya hubungan dengan Taliban tewas dalam operasi oleh pasukan pimpinan AS dan tentara Afghanistan di provinsi Herat, Afghanistan barat.
Ratusan orang ysng melakukan unjukrasa di distrik Shindand, Herat, Senin, mengatakan sejumlah warga sipil tewas dalam operasi yang dipimpin AS, Jumat dan Minggu.
Unjukrasa di Jalalabad itu menyusul protes-protes serupa di kota itu sejak Minggu ketika pasukan pimpinan AS membunuh enam orang. Koalisi itu mengatakan empat orang adalah gerilyawan dan seorang wanita serta seorang remaja berusia belasan tahun tewas dalam baku tembak.
"Kenapa merea (Karzai dan Bush) tidak bertanggungjawab atas darah orang yang tidak bersalah yang dibunuh oleh orang-orang Amerika di tanah air kami," kata seorang mahasisswa yang menolak namanya disebutkan.
"Tentara Amerika menduduki negara kami. Mereka membuatnya sebagai milik mereka dan kami adalah budak-budak mereka," teriak seorang mahasiswa, yang didukung mahasiswa-mahasiswa lainnya, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007