Longsor tebing setinggi 30 meter itu terjadi ketika hujan deras turun. Material longsor berupa tanah, bebatuan, dan pohon berukuran besar menutup landasan jalan utama. Beruntung ketika itu jalan lengang sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Frazialis (40), seorang saksi mata, ketika dihubungi Kamis mengatakan, longsor terjadi perlahan, dimana material batu dan tanah terlihat berjatuhan dari atas tebing. Selang beberapa saat pohon berukuran sedang yang ada dibagian atas tebing runtuh dan menutup badan jalan.
"Sebagian besar penguna jalan sudah melihat tanda-tanda tersebut, sehingga banyak yang menghentikan kendaraan jauh dari lokasi. Bahkan tidak sedikit angkutan umum yang berbalik arah melihat batu dan tanah mulai berjatuhan," katanya.
Sebelum longsor besar, beberapa orang petugas dari kepolisian telah mnegarahkan penguna jalan untuk tidak melintas demi keamanan. Petugas mengarahkan pengguna jalan untuk memilih jalur alternatif Hanjawar-Pacet atau jalur lainya.
Hingga saat ini, tim gabungan TNI/Polri, BPBD dan petugas Binamarga, tengah berupaya menyingkirkan material longsor agar jalan utama antarkota tersebut, dapat dilalui kendaraan. "Saat ini, alat berat sudah datang untuk menyingkirkan material longsor, namun antrean kendaraan masih terlihat," katanya.
Sementara menjelang sore puluhan anggota tim gabungan berusaha menyingkirkan material longsor. Namun, lalu lintas kendaraan belum bisa normal karena petugas memberlakukan arus satu arah karena dikhawatirkan ada longsor susulan.
"Untuk saat ini, sebagian jalur sudah dapat dilalui secara bergantian karena bagian jalur yang dekat dengan tebing masih rawan dilalui. Sehingga petugas kepolisian mengarahkan penguna untuk melalui jalur alternatif dari arah Bogor menuju Hanjawar sedangkan dari Cipanas mengambil jalur Balakang," kata Micky anggota BPBD Cianjur.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
