Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma`ruf Amin dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan gerakan boikot produk Amerika Serikat (AS) adalah langkah tepat dan patut dilakukan sebagai teguran keras pada negara adidaya itu atas standar gandanya terhadap serangan Israel ke Palestina. "Boikot produk Amerika saya rasa adalah salah satu pelajaran keras untuk AS atas standar ganda yang diterapkannya. Israel itu sangat patuh pada AS, tapi sampai sekarang AS diam dan membisu, sementara ratusan rakyat Palestina yang tidak berdosa terus berjatuhan menjadi korban serangan Israel yang membabi buta," katanya. Ma`ruf mengakui seruan untuk boikot produk AS bisa jadi akan berpengaruh terhadap masyarakat, namun sikap tersebut dilakukan demi tujuan yang lebih besar lagi, yakni memberi teguran keras terhadap AS. "Ibaratnya AS adalah imamnya Israel. Jadi kalau AS bicara apapun, Israel sebagai makmum tentu akan mengikuti, padahal sekarang ini AS masih diam saja sehingga Israel juga terus melancarkan serangannya," ujarnya. Pernyataan sikap Seruan boikot produk AS, menurut Ma`ruf, merupakan bagian dari pernyataan sikap yang kembali dilontarkan MUI secara tertulis pada hari ini, Rabu, 7 Januari. Langkah MUI kali ini menyusul seruan yang telah dilakukan pada awal serangan Israel di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. "MUI hari ini kembali menyerukan sikap dan mengajak masyarakat untuk bersikap lebih kritis terhadap Israel dan AS, karena sudah lebih dari 10 hari ternyata serangan belum dihentikan, PBB juga tak mengambil langkah, sedangkan korban sudah mencapai lebih dari 500 orang," katanya. Dalam pernyataan sikap tersebut antara lain disebutkan bahwa MUI mendesak pemerintah Indonesia, pemimpin ormas Islam, dan seluruh elemen masyarakat untuk memberikan pelajaran terhadap arogansi dan keangkuhan AS secara tepat. "Pelajaran keras untuk AS ya bisa dalam bentuk boikot produk AS dan bahkan pemutusan hubungan diplomatik dengan AS," demikian kata pria berkaca mata ini. (*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009