Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, dibuka menguat 12,52 poin meski dibayangi potensi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat.

IHSG BEI dibuka naik 12,52 poin atau 0,23 persen menjadi 5.414,91 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 3,14 poin (0,35 persen) menjadi 899,44 poin.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa IHSG menguat di tengah antisipasi investor terhadap potensi kenaikan suku bunga AS. Keyakinan investor terhadap pemerintah yang mampu mengantisipasi kenaikan suku bunga AS itu menjaga IHSG.

"Kenaikan suku bunga The Fed menjadi salah satu tantangan besar bagi perekonomian Indonesia. Namun, antisipasi telah dilakukan oleh otoritas moneter Indonesia agar ekonomi mampu bertahan. Situasi itu memberi harapan positif bagi investor," katanya.

Ia menambahkan bahwa optimisme investor terhadap sektor infrastruktur juga turut menjadi salah satu faktor penopang laju IHSG. Tren industri sektor itu cenderung menanjak yang akhirnya dapat menjaga pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Analis Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah mengatakan bahwa dari berbagai posisi indikator teknikal, IHSG masih memberikan sinyal yang bervariasi, oleh karena itu dapat disimpulkan IHSG masih akan bergerak mendatar untuk tren jangka pendek-menengah.

"Pergerakan IHSG hari ini (10/3) kami estimasi masih akan bergerak mendatar dengan rentang 5.363-5.431 poin," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 55,34 poin (0,24 persen) ke level 23.556,90, indeks Nikkei naik 229,52 poin (1,19 persen) ke level 19.548,10, dan Straits Times menguat 0,28 poin (0,01 persen) posisi 3.119,12.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017