Jakarta (ANTARA News) - Perancang mode Samuel Wattimena khawatir dengan serbuan pakaian produk impor yang semakin menggeser produk negeri sendiri. Oleh karenanya ia menyeru dilakukan kampanye busana nasional untuk menunjukkan identitas bangsa yang cinta produksi dalam negeri. "Saya rasa kita harus kampanyekan terus bahwa mengenakan busana nasional adalah bagian dari identitas. Kita harus bangga pada buatan negeri sendiri," katanya di Jakarta baru-baru ini. Samuel, yang kini sedang mempersiapkan sejumlah rancangan busana resmi dari bahan kain-kain tradisional ini, ingin kain-kain tradisional dari berbagai suku di Indonesia bisa dikenakan menjadi pakaian harian. "Saya ingin menggarap generasi yang gamang dan mulai kehilangan identitas bangsanya sendiri. Mereka lebih suka mengenakan busana produk impor yang `ready to wear` dari Eropa, China, dan Amerika," kata Samuel yang akan menggelar peragaan busana itu bersama beberapa perancang mode kenamaan pada awal Juni mendatang. Bagi pria berkaca mata ini, dalam era globalisasi saat ini serbuan produk asing tidak bisa dihindari. Untuk mengantisipasinya adalah mengkampanyekan busana nasional secara terus menerus. "Waktu kita (para desainer) tidak lebih dari 10 tahun. Kalau kita tidak melakukan pembaharuan, maka produk luar negeri itu akan semakin gencar masuk ke Indonesia dan kita akan semakin kehilangan identitas sebagai negeri dengan banyak keragaman dalam busana," demikian ujar Samuel.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007