Camp Pendleton (ANTARA News) - Lantaran marah setelah rekan satu regunya tewas akibat ledakan, seorang anggota marinir Amerika Serikat (AS) mengakui mengencingi salah satu jenazah warga Irak yang dibunuh pasukan negara adidaya itu di Haditha. Sersan Sanick Dela Cruz, yang tidak dapat didakwa menyusul pencabutan dugaan pembunuhan terhadapnya, juga menyebutkan bahwa ia melihat pemimpin regunya menembak mati lima warga Irak, yang menyerah. Melalui pengakuan dramatis dalam pengadilan hari Rabu terhadap tujuh marinir diduga melakukan pembunuhan di Haditha pada 2005, Dela Cruz mengatakan, "Saya tahu saya melakukan hal buruk, tapi saya lakukan karena saya marah, sebab TJ tewas. Jadi, saya kencing di kepala seorang Irak," katanya dalam persidangan mahkamah tentara di Camp Pendleton, Kalifornia. TJ adalah salah seorang rekan Dela Cruz di kesatuan militer AS yang tewas dalam salah satu serangan kepada bala tentara AS yang memimpin tentara koalisi. Dela Cruz pada awalnya mengatakan melihat komandan regunya, Sersan Kepala Frank Wuterich, menembak lima laki-laki, yang tangannya sudah di angkat ke atas. Korps marinir pada awalnya melaporkan kematian tersebut akibat pemboman dan baku tembak dengan kelompok perlawanan Irak. Laporan majalah "Time" pada Januari 2006 akhirnya membuat Korps Marinir memulai menyelidiki pembunuhan tersebut. Dela Cruz mengatakan, empat kali diminta berbohong soal apa yang terjadi di Haditha, walaupun tidak ada yang menanyainya soal pembunuhan tersebut. Pada 19 November 2005, iringan kendaraan marinir dari regu "kompi Kilo" melewati jalan di kota Haditha, tiba-tiba terjadi ledakan bom jalanan, yang menyebabkan Kopral Miquel Terraza serta dua tentara lain luka. Marinir selamat kemudian menghentikan satu mobil lalu menembak lima penumpangnya serta menyisir dua rumah. Mereka kemudian menembak seluruh penghuni rumah hingga korban menjadi 24 orang, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007