Tabuk, Arab Saudi (ANTARA News) - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Dick Cheney, bertemu dengan para pemimpin Arab Saudi untuk mencari bantuan bagi Irak, dua bulan setelah sekutu dekat AS Raja Abdullah mengecam pendudukan asing secara tidak sah di sana.
Cheney, yang terbang naik pesawat Air Force Two dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), ke pangkalan udara Raja Faisal di kota kecil Tabuk di bagian utara Kerajaan tersebut, mengadakan pembicaraan dan santap malam berupa daging kambing, ayam, ikan dan nasi bersama Raja Arab Saudi selama kunjungan selama hampir enam jam.
Ia disambut setibanya di Kerajaan tersebut oleh Putra Mahkota Pangeran Sultan bin Abdul Aziz, minum teh di pangkalan udara itu sebelum pergi dalam rombongan kendaraan ke Istana Fahd bin Sultan untuk bertemu dengan Raja Abdullah, dan melintasi jalan yang dipenuhi personil militer dan warga sipil.
Meskipun ada persekutuan lama AS-Arab Saudi, Raja Abdullah pada Maret membuka pertemuan puncak Arab Saudi di Riyadh dengan pidato yang mencela pendudukan asing yang tidak sah di Irak dan memperingatkan bahwa fanatisme aliran menyimpan ancaman akan meletusnya perang saudara.
Baik Cheney maupun Raja Arab Saudi tak berbicara dengan wartawan setelah pembicaraan mereka, tapi mereka tamil bersama untuk pengambilan gambar dan berbicara singkat. Raja Arab Saudi masih menanyakan mengenai mantan presiden AS, George Bush.
Wanita juru bicara Cheney, Lea Anne McBride, tak menjelaskan isi pembicaraan tersebut, tapi memberitahu wartawan bahwa pertemuan itu `menjadi perantara untuk memperkuat persahabatan lama".
Cheney belakangan bertolak ke Jordania, dan direncanakan melakukan kunjungan beberapa jam ke Mesir untuk bertemu dengan Presiden Hosni Mubarak dan menteri pertahanan negeri itu sebelum kembali ke Jordania untuk mengadakan pembicaraan dengan Raja Abdullah II.
Wakil Presiden AS tersebut akan mengakhiri kunjungan satu-pekan di Timur Tengah dengan tujuan mendorong sekutu Washington agar membantu menarik kelompok minoritas Muslim Sunni di Irak ke dalam pro