Surabaya (ANTARA News) - Warga Kota Surabaya berkumpul di kawasan Tugu Pahlawan untuk menyalakan lilin demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jumat malam.

Satu per satu warga tampak berdatangan di kawasan Tugu Pahlawan, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, sejak pukul 17.30 WIB.

Selang satu jam kemudian ruas Jalan Pahlawan sudah terlihat dipenuhi massa yang sebagian besar mengenakan pakaian berwarna merah.

Masing-masing telah membawa lilin dari rumah. Sebagian membawa bendera merah putih, serta banyak lainnya membentangkan berbagai macam spanduk yang mengungkapkan rasa cinta mereka terhadap NKRI.

"Ini saya tadi dari kantor langsung ke lokasi Tugu Pahlawan," ujar Didik, warga Semolowaru, yang datang bersama teman-teman kantornya.

Semakin malam, massa terlihat semakin banyak, sehingga polisi menutup Jalan Pahlawan yang telah dipenuhi ribuan warga Kota Surabaya.

Nyala lilin dari masing-masing mereka menambah suasana khidmad terhadap NKRI. Tidak ada orasi dalam kegiatan ini.

Massa hanya menyanyikan beberapa lagu kebangsaan, seperti Indonesia Raya, Padamu Negeri, Indonesia Pusaka dan beberapa lainnya.

Lagu-lagu yang dinyanyikan bersama itu menggema di kawasan Tugu Pahlawan, terasa semakin membangkitkan rasa nasionalisme.

"Ini aksi toleransi. Semua urusan harus ada yang namanya toleransi. Begitu juga di negara ini, toleransi harus ditegakkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Djaya Laksana, salah seorang peserta aksi, yang pada malam datang bersama komunitas olahraganya.

Selvy, peserta lainnya, yang datang bersama keluarga, berharap melalui aksi ini tidak ada lagi pemetaan suku bangsa di Indonesia.

"Tidak ada lagi yang namanya orang China, Jawa, Madura, Sunda dan lain sebagainya. Di negeri ini kita semua satu, yaitu NKRI," ucap warga Kota Surabaya, yang mengaku berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Pada sekitar pukul 21.30 WIB pulang ke rumah masing-masing dengan tertib. Beberapa massa terlihat membawa kantong plastik sambil berjalan pulang memungut sampah-sampah yang tersisa dari aksi yang berlangsung dengan damai di kawasan Tugu Pahlawan ini.

(T.KR-SAS/B008)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Hanif Nashrullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017