Jeju (ANTARA News) - Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri berdialog dengan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-45 Albert Arnold Gore Jr. (Al Gore) di sela acara Jeju Forum for Peace and Prosperity 2017, di International Convention Center Jeju, Korea Selatan, Kamis.

Megawati dan Al Gore melakukan pertemuan empat mata di sebuah ruang pertemuan 301 A di ICC Jeju, selama sekurangnya setengah jam. Wartawan tidak diperkenankan masuk dalam ruang pertemuan tersebut.

"Ini mengenai masalah perubahan cuaca," kata Megawati kepada wartawan setelah berdialog dengan Al Gore.

Megawati mengaku dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kondisi yang mengkhawatirkan akibat pemanasan global, yakni mencairnya es di Kutub Utara, Kutub Selatan, serta Islandia.

"Beliau sepakat yang sangat mengkhawatirkan di Islandia setiap hari berton-ton es yang meleleh sehingga suatu saat kalau dibiarkan seperti ini, diprediksi di pertengahan abad ini air laut bisa naik dua sampai tiga meter," kata Megawati.

Megawati juga mengatakan kepada Al Gore bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan menghadapi banjir rob di sejumlah tempat.

"Beliau setuju hal itu bisa terjadi, tapi solusi tentang hal ini beliau mengatakan selalu ada harapan," ujar Megawati.

Selain itu, ujarnya, Al Gore juga sempat menanyakan kondisi hutan di Indonesia yang ia dengar tengah menghadapi masalah pembalakan liar.

"Saya mengatakan, kami mencoba mengatasi hal itu dengan cukup berat karena memang secara situasional juga hal-hal seperti itu sangat terpengaruhi dari berbagai masalah," jelas Mega.

Sementara itu isu lain yang turut dibahas Megawati bersama Al Gore dalam pertemuam empat mata tersebut adalah situasi politik di Tanah Air, termasuk soal korupsi di Indonesia.

"Beliau sebagai politisi juga menanyakan situasional di Indonesia tentang pemerintahan sekarang. Saya katakan partai saya memang selalu berupaya melakukan perbaikan-perbaikan. Beliau juga tanya soal korupsi, saya bilang kami juga bergerak dalam pemberantasan korupsi itu, dan beliau juga setuju salah satu masalah di dunia ini adalah bagaimana mengatasi korupsi itu," kata dia.

Al Gore tidak memberikan pernyataan resmi mengenai pertemuannya dengan Megawati. Ia hanya sempat berseloroh di hadapan wartawan dan delegasi Indonesia, bahwa dirinya dan Megawati baru saja menyepakati perjanjian perdamaian.

"Kami baru saja menyepakati perjanjian perdamaian untuk menyelamatkan dunia," ujar Al Gore sambil tertawa.

Dalam lawatannya ke Korsel, Megawati secara khusus diminta oleh Presiden Korsel Moon Jae-in untuk menjembatani proses reunifikasi dua Korea. Selain itu Megawati juga diminta mewakili Asia di forum tahunan "The Jeju Forum for Peace and Prosperity" yang diselenggarakan 31 Mei-2 Juni 2017.

Forum ini dihadiri delegasi lebih dari 70 negara yang terdiri dari politisi, birokrat, diplomat, akademisi, wirausaha, dan para wartawan serta perwakilan lembaga internasional. Terdapat 71 sesi pertemuan dalam forum tersebut.

Megawati akan menyampaikan dan menyerukan pesan perdamaian dan konsep Pancasila dalam forum bergengsi tersebut.

Selain Megawati, Al Gore, Anibal Cavaco Silva, dan Punsalmaagin Ochirbat, serta sejumlah tokoh juga akan berbicara dalam forum itu seperti para mantan Menteri Luar Negeri RI yakni Mary Natalegawa (Indonesia), George Yeo (Singapura), Gareth Evans (Australia), dan Nyamosor Tuya (Mongolia).

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017