Amman (ANTARA News) - Tentara Jordania mengumumkan bahwa penjaga perbatasannya dengan Suriah telah menembak mati lima orang yang mendekati perbatasan dari Tanf, yang menjadi tempat pasukan khusus Amerika Serikat (AS) memberikan pelatihan kepada para milisi anti-Presiden Suriah Bashar Al-Asaad, Minggu (11/6).

Kota itu telah menjadi titik tempur dalam beberapa minggu belakangan, dan para petempur dukungan Iran mencoba mendekati markas AS, sehingga mendorong pasukan gabungan AS untuk melakukan serangan balik.

Tanf berada di dekat jalan raya Damaskus-Baghdad yang strategis itu, dan dulunya merupakan jalur pasokan senjata utama dari Iran menuju Suriah.

Tentara Jordania menyatakan bahwa mereka telah menghancurkan satu mobil dan dua sepeda motor dalam insiden berdarah itu, demikian laporan Reuters.

Pernyataan tentara Jordania tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait yang korban, termasuk apakah mereka adalah penyelundup atau petempur di wilayah sekitar, di mana wilayah timur laut Jordania terletak berbatasan dengan Irak dan Suriah.

Sebelum penembakan terjadi, tentara Jordania menyatakan ada sembilan iringan mobil melaju mendekat dari daerah Tanf, namun melarikan diri setelah tentara melepaskan tembakan peringatan.

Pada April 2017 kelompok ISIS melancarkan serangan bunuh diri di markas pertahanan AS, di mana Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan sekira 20 hingga 30 petempur IS terlibat dalam serangan itu.

Oleh karena itu, jet tempur AS melakukan pengeboman terhadap kelompok ISIS dalam serangan tiba-tiba.

Jordania selama ini menjadi salah satu negara sekutu AS, yang juga menjadi sasaran teror kelompok ISIS.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017