Doha (ANTARA News) - Qatar telah menarik tentaranya dari perbatasan antara Djibouti dan Eritrea, di mana negara-negara Teluk telah bertindak sebagai mediator dalam sengketa perbatasan, kata kementerian luar negeri Qatar pada Rabu.

Qatar tidak memberi alasan penarikan tapi langkah itu dilakukan saat Qatar menghadapi krisis diplomatik besar dengan beberapa negara tetangganya di Teluk Arab. Mereka memutuskan hubungan sepekan yang lalu, menuduh Doha mendukung milisi Islam dan Iran. Qatar membantah keras hal ini, lapor Reuters.

"Qatar telah menjadi mediator diplomatik yang tidak memihak untuk menyelesaikan krisis dan perselisihan antara negara-negara bersaudara dan bersahabat dan akan terus menjadi pemain utama di masyarakat internasional," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Negara itu tidak menentukan jumlah pasukan yang terkena dampak.

Qatar telah menginformasikan pemerintah Djibouti di wilayah tersebut terkait penarikan itu, kata kementerian tersebut.

Media milik Arab Saudi melaporkan bahwa Djibouti telah mengurangi tingkat keterwakilan di Qatar.

Diplomat senior Uni Emirat Arab (UAE) sebelumnya mengatakan daftar yang dikeluarkan mengenai 59 orang dan 12 organisasi yang berkaitan dengan terorisme memberi Qatar kesempatan untuk mengubah kebijakannya.

Daftar itu adalah kesempatan buat Qatar "untuk mengubah arah dari sifat cepat marah dan peningkatan", setelah daftar "kelompok teror dan pelaku teror" yang memiliki hubungan dengan Qatar dikeluarkan oleh Arab Saudi, UAE, Bahrain dan Mesir, kata Anwar Gargash, Menteri Negara UAE Urusan Luar Negeri, di akun Twitternya.

Penyelesaian hanya dapat dicapai "melalui diplomasi, bukan memiliki bersekutu dengan Turki dan Iran, dan titik awal dalam menangani keprihatinan saudara mereka mengenai kestabilan dan keamanan mereka", ia menambahkan, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Iran telah menawarkan untuk menyediakan makanan buat Qatar setelah Arab Saudi menutup satu-satunya perbatasan darat negeri tersebut dan wilayah udaranya buat pesawat Qatar.

Pada Jumat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mensahkan satu keputusan oleh Parlemen Turki untuk mengirim sebanyak 5.000 prajurit ke Qatar.

Erdogan juga menyerukan pencabutan blokade terhadap Qatar, dan kembali menegaskan dukungan Turki buat negara Arab tersebut.

Ia mendesak Arab Saudi agar mengakhiri semua blokade atas Qatar dan menyelesaikan pertikaian saat ini melalui pembicaraan.

Pekan lalu, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan menjatuhkan sanksi atas negara Arab tersebut dengan alasan Doha mendukung terorisme, sementara Libya, Yaman dan Maladewa mengikuti langkah Arab Saudi.

Qatar telah membantah tuduhan itu sebagai "tidak benar" dan "tanpa dasar".

(Uu.G003/M007)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017