Maseru, Lesotho (ANTARA News) - Lipolelo Thabane, istri Perdana Menteri Lesotho, Tom Thabane, ditembak mati, Rabu malam, beberapa jam sebelum pelantikan suaminya.

Hal ini menimbulkan ketakutan akan gelombang kekerasan politik di negara kerajaan di pegunungan Afrika Selatan itu.

Juru bicara kepolisian setempat Clifford Molefe mengatakan, Lipolelo (58 tahun), sedang menuju rumah bersama temannya saat kedua wanita itu ditembak penyerang tak dikenal di kota Masana, tepat di luar ibukota Lesotho, Maseru.

Molefe mengatakan, Lipolelo tewas di tempat kejadian saat temannya membawanya ke rumah sakit terdekat. Molefe mengatakan, motif penembakan itu tidak diketahui, dan investigasi terhadap kasus itu kini tengah berlangsung.

Lesotho, negara yang tengah berada di ujung tanduk politik sejak percobaan kudeta pada 2014, mengadakan pemilu pada minggu lalu.

Itu pemilu ketiga dalam lima tahun terakhir, setelah Perdana Menteri Lesotho saat itu, Pakalitha Mosisili, kalah suara pada Maret lalu.

Konvensi All Basotho pimpinan Thabane memenangi 48 kursi parlemen, dibandingkan dengan 30 kursi yang dimenangi Kongres Demokratik Mosisili.

Thabane dan Lipolelo telah hidup terpisah sejak 2012, setelah Thabane mengajukan cerai yang telah dikabulkan oleh pengadilan.

Hingga saat ini, pihak kantor Thabane tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017